Rabu 15 May 2024 07:48 WIB

Pemerintah Akui Lengah Terkait Bencana Banjir Bandang di Sumbar yang Kali Ini Mematikan

Menurut Muhadjir harus ada perhatian khusus dalam penanganan bencana di Sumbar.

Red: Andri Saubani
Warga melintas disamping mobil yang terseret saat banjir bandang akibat luapan Kali Lasolo di Kelurahan Sanua, Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (7/3/2024). Kelurahan Sanua menjadi lokasi banjir bandang terparah dengan jumlah jiwa terdampak sekitar 42 ribu jiwa dan belum mendapatkan bantuan air bersih.
Foto:

​​BMKG pun rencana normalisasi aliran sungai di Sumbar pascabanjir lahar hujan Gunung Marapi dan tanah longsor yang melanda lima kabupaten/kota setempat. Normalisasi atau pengerukan sungai-sungai yang dipenuhi material sisa banjir lahar akan dapat membantu memperlancar aliran air hingga tidak meluap kembali masuk kampung-kampung warga.

"Ada pandangan dari kalangan ahli lingkungan setempat itu juga perlu dilakukan karena aliran sungai mengalami pendangkalan setelah menjadi muara dari guyuran lahar Gunung Marapi," kata Dwikorita.

​​​​​​Berdasarkan pantauan yang dilakukannya bersama dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, Gubernur Sumbar Mahyeldi, Kepala Kepolisian Daerah Sumbar Suharyono diketahui sejumlah sungai di Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, dan Padang Panjang jadi wilayah yang butuh perhatian

"Selain itu kami pun melihat lokasi endapan lahar masih seberapa besar karena dikhawatirkan terjadi susulan karena potensi hujan masih ada," ujarnya.