REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Pemerintah Norwegia mengusulkan bantuan senilai 1 miliar kroner aau 92,5 juta dolar AS ke Palestina tahun ini. Setelah lembaga-lembaga kemanusiaan memperingatkan lonjakan kelaparan di Jalur Gaza.
Angka dalam anggaran yang direvisi menunjukkan bantuan untuk Palestina tahun ini naik empat kali lipat dari anggaran yang diadopsi tahun sebelumnya yang hanya 258 juta kroner atau 24 juta dolar AS.
"Kebutuhan mendesak bantuan di Gaza sangat besar setelah perang berjalan tujuh bulan," kata Menteri Pembangunan Internasional Anne Beathe Tvinnereim dalam pernyataan yang dikutip dari Aljazirah, Selasa (14/5/2024).
"Terutama situasi pangan sangat kritis dan terdapat resiko kelaparan," tambahnya.
Tvinnereim mengkritik kelaparan "yang diciptakan manusia" dan situasi "kritis" serupa di daerah pendudukan Tepi Barat. Angka ini masih bisa berubah sebab pemerintah moderat-kiri minoritas di parlemen dan harus bernegosiasi dengan partai-partai lain untuk meloloskan legislasi ini.
Menteri Luar Negeri Espen Barth Eide kembali memperingatkan Israel posisi Norwegia yang menentang operasi militer ke Rafah.
"Hal itu akan menimbulkan bencana bagi populasi, memberikan bantuan kemanusiaan yang dapat menyelamatkan nyawa menjadi semakin sulit dan lebih berbahaya untuk dilakukan," kata Barth Eide.
“Lebih dari satu juta orang yang mengungsi ke Rafah sudah berkali-kali melarikan diri dari kelaparan, kematian, dan kengerian. Sekaran mereka diminta untuk pindah lagi, tetapi tidak ada tempat di Gaza yang aman,” tambahnya.