REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu guna membahas penguatan kerja sama di bidang perdagangan dan investasi.
Salah satu pembahasan yakni rencana penjajakan kerja sama pembangunan pusat penelitian dan pengembangan (R&D Center) antara Universitas Gajah Mada (UGM) dengan CNGR Co.Ltd.
“Perusahaan ini telah melakukan investasi dalam pengolahan dan produksi nikel di Morowali, Sulawesi Tenggara,” kata Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (15/5/2024).
Perusahaan CNGR merupakan perusahaan China yang berbasis di Guangxi, serta memiliki teknologi baru dan mutakhir di bidang pengolahan nikel.
China merupakan salah satu mitra dagang utama bagi Indonesia dengan total nilai perdagangan tahun 2023 sebesar 127,8 miliar dolar AS.
Airlangga mengatakan neraca perdagangan kedua negara tahun 2023 telah menunjukkan keseimbangan di mana Indonesia mengalami surplus untuk pertama kalinya.
Di tahun 2023, China juga merupakan investor terbesar kedua setelah Singapura dengan jumlah investasi sebesar 7,4 miliar dolar AS.
“Nilai tersebut menurun sekitar 9,7 persen dari 8,2 miliar dolar dolar AS pada tahun 2022,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Lu Kang sekaligus menyampaikan ucapan terima kasih yang mendalam atas dukungan dan kerja sama dari Kemenko Perekonomian sehingga kerja sama bilateral Indonesia-China semakin erat di berbagai bidang.
Duta Besar Lu Kang juga berpamitan kepada Menko Airlangga karena masa penugasannya di Indonesia telah selesai.