Rabu 15 May 2024 15:49 WIB

Tips dan Doa Agar Istiqomah

Doa merupakan senjata orang beriman.

Rep: mgrol151/ Red: Erdy Nasrul
Seorang Muslim sedang berdoa (ilustrasi).
Foto: Dok. Freepik
Seorang Muslim sedang berdoa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehidupan ini penuh dengan ujian, baik berupa kesenangan maupun kesulitan. Ujian dalam bentuk kesenangan, seperti kekayaan, popularitas, dan kekuasaan, seringkali lebih berbahaya karena dapat membuat seseorang lupa diri dan lalai dari mengingat Allah. 

Sebaliknya, ujian dalam bentuk kesulitan, seperti kemiskinan, penyakit, dan kehilangan, dapat menggoyahkan iman seseorang jika tidak dihadapi dengan sabar dan tawakal.

Baca Juga

Dalam menghadapi ujian-ujian tersebut, istiqamah menjadi pelindung utama bagi seorang Muslim. Ketika seorang Muslim tetap istiqomah, ia akan terus menjalankan shalat, berpuasa, berzakat, dan berbuat kebaikan lainnya meskipun dalam kondisi sulit. 

Istiqamah juga berarti tetap bersabar dan bertawakal kepada Allah, percaya bahwa setiap ujian yang datang merupakan bentuk kasih sayang Allah untuk menguji dan memperkuat iman hamba-Nya.

Di samping itu, seorang Muslim harus banyak meminta perlindungan kepada Allah agar dijauhkan dari hal-hal yang membuatnya lalai. Salah satunya sering mengamalkan doa berikut agar tetap dijadikan Muslim yang istiqomah. 

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

 

Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau, karena sesungguhnya Engkau-lah Dzat yang Maha Pemberi (karunia). (QS. Ali Imran: 8).

Beberapa cara agar tetap menjadi Muslim yang istiqomah yaitu:

Pertama, memperbanyak membaca Alquran, berzikir, dan berdoa

Amalan ini akan menanamkan ketenangan dan keyakinan yang kuat bahwa Allah selalu bersama orang-orang yang beriman.

Kedua, lingkungan yang mendukung

Bergaul dengan orang-orang sholeh dan berada di lingkungan yang mendukung praktik keagamaan dapat membantu seseorang untuk tetap istiqamah. Sebab, teman-teman yang baik akan saling mengingatkan dalam kebaikan dan mencegah dari perbuatan dosa.

Ketiga, memiliki ilmu pengetahuan

Memahami ajaran Islam secara mendalam melalui belajar dari para ulama, membaca buku-buku keislaman, dan mengikuti kajian-kajian dapat memperkuat keyakinan dan membantu menghadapi ujian dengan bijak.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement