Rabu 15 May 2024 16:25 WIB

Kinerja Positif, Indocement Siap Tebar Dividen Rp 308 Miliar

RUPST tersebut juga menyetujui buyback saham dengan biaya maksimal Rp 895 miliar.

Suasana pabrik semen Indocement di kawasan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Suasana pabrik semen Indocement di kawasan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk memutuskan membagikan dividen Rp 308 miliar atau Rp 90 per saham untuk tahun buku 2023. Sekretaris Perusahaan Indocement Dani Handajani, di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/5/2024) mengungkapkan pembagian dividen tersebut diputuskan Roberto Callieri sebagai komisaris utama baru pengganti Kevin Gerard Gluskie.

RUPST tersebut juga menyetujui pembelian kembali saham dengan biaya maksimal Rp 895 miliar dari 15 Mei 2024 hingga 31 Desember 2024.

Baca Juga

"Laba bersih tahun 2023 sebesar Rp 1,95 triliun akan dibagikan sebagai dividen tunai sebesar Rp 308 miliar, sementara sisa laba akan dicatat sebagai saldo laba ditahan. Pemegang saham yang berhak atas dividen adalah yang tercatat pada 28 Mei 2024," ujar Dani, .

Indocement membukukan volume penjualan semen dan klinker sebanyak 4,54 juta ton pada kuartal I tahun 2024, meningkat 90 ribu ton atau 2 persen dibandingkan kuartal I tahun lalu.

Dani mengungkapkan volume penjualan semen dalam negeri secara keseluruhan tercatat 4,47 juta ton, lebih tinggi 176 ribu ton atau 4,1 persen.

Peningkatan volume penjualan itu, kata dia, berasal dari produksi semen PT Semen Grobogan yang sahamnya diambil alih oleh PT Indocement pada November 2023.

"Hal itu menyebabkan pangsa pasar kami di dalam negeri (semen saja, mengacu pada data Asosiasi Semen Indonesia/ASI) menjadi 29,5 persen pada 2023 dengan Jawa 38,4 persen dan luar Jawa 20,4 persen," ujar Dani.

Ia menyebutkan, meski volume penjualan secara keseluruhan lebih tinggi, pendapatan neto perusahaan berada pada Rp 4,8 triliun atau lebih rendah 3,8 persen dari harga konsolidasi yang lebih rendah karena komposisi campuran produk.

Terdapat peningkatan signifikan pada komposisi produk curah dari 25,4 persen pada kuartal I 2023 menjadi 30,6 persen pada kuartal I 2024 yang disebabkan oleh peningkatan pasokan ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Tingginya volume penjualan fighting brand juga berdampak pada harga konsolidasi secara keseluruhan," ujarnya pula.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement