Rabu 15 May 2024 16:47 WIB

Polisi Sudah Identifikasi Pelaku Pembegalan Seorang Casis Bintara Polri

Sayangnya, gambar dari CCTV tersebut masih buram dan sulit untuk diidentifikasi.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Sutrisno mengunjungi korban pembegalan bernama Satrio di kediaman korban di Tanjung Duren, Jakarta Barat, Rabu (15/5/2024).
Foto: Antara/Risky Syukur
Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Sutrisno mengunjungi korban pembegalan bernama Satrio di kediaman korban di Tanjung Duren, Jakarta Barat, Rabu (15/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi memeriksa CCTV sekitar lokasi pembegalan seorang calon siswa (casis) Bintara Polri bernama Satrio (18 tahum) di Jalan Arjuna, Sukabumi Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Pemeriksaan CCTV dilakukan untuk mengidentifikasi pelaku termasuk nomor polisi kendaraan tiga orang pelaku yang hingga kini belum tertangkap.

"Kita juga sudah cek TKP, kita juga cek CCTV semuanya, dari (CCTV) Bali Tower, Kominfo, dari Transjakarta juga. Alhamdulillah dapat semua," ujar Kepala Polsek (Kapolsek) Kebon Jeruk, Kompol Sutrisno saat ditemui di Jakarta, Rabu (15/5/2024).

Sayangnya, kata Sutrisno, gambar dari CCTV tersebut masih buram dan sulit untuk diidentifikasi lantaran pembegalan terjadi saat gelap pada Sabtu (11/5/2024) Subuh WIB. "Beberapa CCTV itu enggak kelihatan pelat nomornya ya karena agak gelap ya, sebagian kabur. Kita harap itu beberapa lokasi CCTV dapat jelas ya untuk pelat nomornya, insya Allah dapat tertangkap pelakunya," ujarnya.

Adapun hingga kini polisi telah memeriksa lima saksi terkait kasus pembegalan tersebut. "Lima orang, yang antar korban dari TKP ke klinik, dari klinik ke RS Tarakan. Terus orang tua korban juga sudah diperiksa," kata Sutrisno.

Terkait korban pembegalan, Satrio menceritakan, kejadian itu bermula ketika ia hendak berangkat menuju lokasi psikotes Bintara Polri di SMK MI Pesanggrahan, Jakarta Selatan dari rumahnya di Tanjung Duren, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Saat tiba di Jalan Arjuna, Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, ia mengaku diikuti oleh tiga orang yang mengendarai satu sepeda motor.

Beberapa saat kemudian, ia mengaku dibegal. "Kena begal, untuk pelaku ada satu motor tiga orang. Awal tidak melihat dia bawa sajam (senjata tajam), jadi berantem pertama tidak membawa sajam. Sempat berantem satu lawan satu. Terus temennya yang tengah turun langsung ngeluarin sajam (golok)," ucap Sutrisno.

Akibat sabetan senjata tajam tersebut, Satrio terluka di bagian jari tangan dan kakinya. Sementara itu, sepeda motor serta ponsel juga dibawa kabur oleh pelaku.

"Yang diambil pelaku motor saya, Aerox warna hitam, dan HP saya, Oppo A18. Diambil ketika jatuh, yang ngambil yang memegang sajam. Pertama pas dibacok saya enggak merasa tangan saya kena karena saya merasa menangkis pegangannya," ucap Satrio. 

Kini, kasus tersebut sedang ditangani oleh Polsek, Polres dan juga Polda Metro Jaya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement