Rabu 15 May 2024 18:47 WIB

Sempat Terhenti, Kejuaraan Silat Perisai Diri Bandung Championship Kembali Digelar

Kejuaraan ini pun menjadi sarana semakin mencintai seni bela diri tradisional

Kejuaraan Silat Perisai Diri Bandung Championship 2024 kembali digelar.
Foto: Dok Republika
Kejuaraan Silat Perisai Diri Bandung Championship 2024 kembali digelar.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG----Setelah terhenti sejak pandemi Covid-19 melanda pada 2019, Kejuaraan Silat Perisai Diri Bandung Championship 2024 kembali digelar. Kejuaraan ini, menjadi momen bersejarah yang ditunggu-tunggu oleh para praktisi seni bela diri di Kota Bandung.

Menurut Ketua Umum Perisai Diri Pengurus Kota Bandung, Sunan Respati Dananjaya, kejuaraan ini bisa mengembangkan Rasa Cinta terhadap Seni Bela Diri Pencak Silat Perisai Diri Indonesia. Selain itu, kejuaraan ini pun menjadi sarana bagi para peserta untuk semakin mencintai dan menghargai seni bela diri tradisional Indonesia, khususnya pencak silat Perisai Diri. 

Baca Juga

"Tentunya, dengan memahami nilai-nilai dan sejarah seni bela diri ini, diharapkan mereka akan menjadi pelindung dan pewaris kekayaan budaya bangsa," ujar Sunan dalam keterangan persnya, Rabu (15/5/2024).

Sementara menurut Seorang Pengusaha Muda anggota Perisai Diri kota Bandung, Billy Martasandy, S.Psi MSi CHt PhD dirinya mengikuti Kejuaraan Silat Perisai Diri Bandung Championship 2024 bukan hanya sebagai seorang atlet dan pengusaha. Tetapi juga, sebagai bagian dari partisipasi dan upaya untuk membentuk dan menginsipirasi generasi bangsa yang berprestasi, berkarakter, dan berbudi luhur.

"Kejuaraan ini bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga sebuah wadah untuk mencapai berbagai tujuan mulia," katanya.

Tujuan Championship lainnya, kata dia, bisa menumbuhkan ikatan persaudaraan di antara sesama anggota kompetisi. Jadi, tidak hanya tentang memperebutkan gelar juara, tetapi juga tentang mempererat hubungan persaudaraan antara anggota Perisai Diri Kota Bandung. "Yakni, melalui latihan bersama, persiapan kompetisi, dan dukungan satu sama lain, ikatan persaudaraan ini akan semakin kuat dan kokoh," katanya.

Selain itu, kata dia, kegiatan ini bisa melatih diri dan sportifitas. Jadi, peserta diajarkan untuk menjadi lebih sportif dalam kompetisi dan melatih diri untuk mencapai prestasi terbaik mereka. Latihan keras, disiplin, dan semangat juang yang tinggi akan membentuk karakter yang kuat dan tangguh pada setiap peserta.

"Kejuaraan ini menjadi ajang untuk meningkatkan prestasi anggota Perisai Diri Kota Bandung dalam seni bela diri. Melalui persaingan sehat dan pembelajaran dari setiap kompetisi, mereka akan terus berkembang dan mencapai tingkat keahlian yang lebih tinggi," katanya.

Selain keterampilan fisik, kata dia, kejuaraan ini juga membantu mengasah kekuatan mental, kesabaran, dan percaya diri para peserta. Dalam setiap pertandingan, mereka dihadapkan pada berbagai tantangan yang menguji ketahanan mental dan kemampuan untuk tetap tenang dalam tekanan.

Kejuaraan ini pun, kata dia, bisa melestarikan bela diri asli Indonesia. Karena, dengan menggelar kompetisi seni bela diri tradisional Indonesia, kejuaraan ini juga berperan dalam melestarikan warisan budaya bangsa. "Pencak silat Perisai Diri merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas bangsa Indonesia, dan melalui kejuaraan ini, kita turut serta dalam menjaga keberlangsungan dan keaslian bela diri Indonesia," katanya.

Peserta dari kegiatan ini, kata dia, berasal dari berbagai tingkatan usia, mulai dari Pra Usia Dini (TK) hingga tingkat Dewasa (Perguruan Tinggi/Umum). Mereka merupakan anggota Perisai Diri Kota Bandung dari tingkatan Dasar I sampai Strip Hijau Biru, dengan perkiraan jumlah peserta mencapai 500 orang. 

"Kejuaraan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sebuah perayaan akan semangat persaudaraan, keberanian, dan kebanggaan akan budaya bangsa," katanya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement