REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi B DPRD DKI Ismail menyatakan siap menyelenggarakan rapat khusus membahas kenaikan tarif PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) pada pekan depan. Hal itu diadakan demi menjamin kepastian bagi pelanggan transportasi publik di Jakarta.
"Kami sudah sepakati akan menjadi agenda prioritas untuk segera adakan rapat khusus mendengar tentang rencana kenaikan tarif Transjakarta," kata Ismail kepada wartawan di Jakarta, Rabu (15/5/2024).
Ismail mengakui, memang dalam sepekan terakhir, isu kenaikan tarif bus Transjakarta terus menjadi sorotan yang menimbulkan pro kontra di masyarakat. Terlebih, hingga kini, secara resmi belum ada pembahasan lebih lanjut antara Komisi B DPRD DKI dan BUMD maupun Dinas Perhubungan (Dishub) DKI.
"Tentunya kita akan mengundang sejumlah pihak terkait baik dari Transjakarta, Dishub sebagai regulator, maupun Dewan Transportasi Jakarta," ujar Ismail.
Dari hasil rapat tersebut, kata dia, nantinya diharapkan dilakukan kajian terutama investasi demi mewujudkan kawasan rendah emisi melalui pemanfaatan transportasi publik bertenaga listrik. Dengan demikian, diharapkan isu tarif Transjakarta bisa menghasilkan kesepakatan yang dapat diterima semua pihak.
"Tujuannya nanti kita yakini untuk kebaikan bersama, baik masyarakat sebagai pengguna maupun menciptakan lingkungan yang lebih bersih lagi," ujar politikus PKS tersebut.
Kepala Dishub DKI Syafrin Liputo menyatakan, pihaknya masih melakukan kajian terkait wacana kenaikan tarif Transjakarta. "Memang sudah banyak usulan untuk kenaikan tarif, tapi kembali lagi kami terus melakukan kajian," kata Syafrin.
Dia menuturkan, nantinya kajian itu akan dilakukan penyesuaian yang diusulkan kepada DPRD DKI hingga mendapatkan persetujuan. "Sebelum ada penetapan dari DPRD, tidak akan ada kenaikan tarif," ujarnya.
Sejak beroperasi 2024 tarif Transjakarta sebesar Rp 3.500 hingga kini masih setia dinikmati oleh masyarakat. Pada 2023 jumlah penumpang harian Transjakarta mencapai rekor tertinggi 1.174.098 penumpang per hari. Lalu, jumlah armada yang beroperasi pada perkiraan 2023 sebanyak 4.348 unit, sedangkan pada 2024 ditargetkan menjadi 4.728 armada.