Rabu 15 May 2024 20:49 WIB

Perkuat Keuangan Berkelanjutan, BSI Terbitkan Sukuk Sustainability

Kisaran imbal hasil 6,40 persen-7,20 persen untuk jangka waktu 1,2 dan 3 tahun.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Lida Puspaningtyas
Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi membuka acara Public Expose Sukuk Berkelanjutan.
Foto: BSI
Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi membuka acara Public Expose Sukuk Berkelanjutan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Syariah Indonesia (BSI) berkomitmen tinggi untuk terus terlibat aksi mitigasi perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan melalui program dan pembiayaan sustainable financing. Perseroan siap mendorong transisi menuju green economy melalui implementasi instrumen keuangan syariah yang fokus terhadap ESG (environment, social, governance). 

Pada Rabu (15/5/2024) hari ini, BSI menerbitkan instrumen ESG sukuk pertama di Indonesia berupa Sustainability Sukuk BSI atau Sukuk Mudharabah Keberlanjutan. Efek syariah dengan aset (kegiatan usaha) yang menjadi dasar (underlying sukuk) ini adalah pembiayaan dengan kategori Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) dan Kegiatan Usaha Berwawasan Sosial (KUBS). Instrumen ini akan memberikan values berbeda bagi investor yakni memberikan manfaat besar dari sisi ekonomi, sosial maupun lingkungan. 

Baca Juga

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan pada tahap pertama, BSI telah mendapatkan izin dari OJK melalui POJK No 18 Tahun 2023 untuk menerbitkan sukuk sebanyak-banyaknya sebesar Rp 3 triliun. Sustainability Sukuk dalam mata uang rupiah ini ditawarkan dalam Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) dan diharapkan dapat memberikan kisaran imbal hasil 6,40 persen-7,20 persen untuk jangka waktu 1,2 dan 3 tahun. 

“Kehadiran Sukuk Sustainability ini merupakan inovasi yang dapat memperkaya instrumen keuangan syariah di Indonesia,’’ tutur Hery Gunardi.