Rabu 15 May 2024 21:31 WIB

Tim Ahli Sudah Peringatkan Dampak Erupsi Marapi, Tapi tak Direspons Pemda

Alih-alih dampak erupsi, pemda malah sosialisasi mitigasi gempa-tsunami.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Friska Yolandha
A man makes his way among the rubble near the wreckage of a car at a village affected by a flash flood in Agam, West Sumatra, Indonesia, Monday, May 13, 2024. Rescuers recovered more bodies Monday after monsoon rains triggered flash floods on Indonesia
Foto:

TMC dan Penanganan Pentahelix

Setelah bencana banjir bandang kembali terjadi, dan memakan korban jiwa sebanyak 58 orang sejauh ini, upaya penanganan harus dengan cermat dilakukan. Ade mengatakan, upaya mitigasi struktural membutuhkan waktu. Langkah cepat yang dapat dilakukan untuk mencegah bencana lanjutan adalah dengan melakukan modifikasi cuaca.

“Bencana yang sekarang itu, begitu turun hujan lebat lagi, jadi lagi. Saya sampaikan ke Bu Dwikorita (Kepala BMKG). Pindahkan hujannya, kan mudah. Itu langkah cepat. Modifikasi cuaca. Sampai musim hujan di Marapi ini berakhir. Katanya predisi perkiraan BMKG sampai tanggal 22,” kata Ade.

Di samping melakukan modifikasi cuaca dengan teknologi modifikasi cuaca (TMC), langkah-langkah penanganan darurat terhadap bencana lainnya juga harus dilakukan secara maksimal dan berkesinambungan. Di mana, pemenuhan kebutuhan dasar harus dilakukan, sementara ancaman bencana susulannya juga harus diurus.

“Pengungsi sekarang gimana? Belum lagi kan daerah yang bekas bencana itu tidak boleh didiami lagi. Lalu relokasi. Relokasi itu tidak sebentar. Dua tahun. Kan itu dibangun dulu hunian sementara,” jelas dia.