Kamis 16 May 2024 15:28 WIB

Ditunda Lagi, Penerbangan Berawak Pertama Pesawat Ruang Angkasa Boeing Digelar 21 Mei

Ahli mendeteksi adanya masalah pada katup yang mengatur tekanan oksigen pada roket.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Friska Yolandha
Peluncuran pertama pesawat luar angkasa berawak Boeing Starliner ke Stasiun Luar Angkasa Internasional kembali ditunda karena masalah teknis.
Foto: EPA-EFE/CRISTOBAL HERRERA-ULASHKEVICH
Peluncuran pertama pesawat luar angkasa berawak Boeing Starliner ke Stasiun Luar Angkasa Internasional kembali ditunda karena masalah teknis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peluncuran pertama pesawat luar angkasa berawak Boeing Starliner ke Stasiun Luar Angkasa Internasional kembali ditunda karena masalah teknis, demikian menurut pernyataan dari Boeing pada Selasa. Misi berisiko tinggi ini telah dibatalkan pekan lalu, ketika dua astronot telah siap untuk terbang. 

Pembatalan ini dilakukan karena para insinyur mendeteksi adanya masalah pada katup yang mengatur tekanan oksigen cair pada roket Atlas V yang dimaksudkan untuk mendorong Starliner ke orbit. Katup tersebut telah diganti dan tanggal peluncuran baru ditetapkan pada 17 Mei.

Baca Juga

Akan tetapi, masalah baru muncul, di mana terdapat kebocoran helium kecil di bagian Starliner yang disebut modul servis. Ini merupakan tempat menyimpan instrumen yang digunakan untuk mengendalikan dan mengoperasikan pesawat ruang angkasa.

Dalam pernyataannya, Boeing mengatakan bahwa para insinyur perlu melakukan pengujian ketika mereka mencoba memperbaiki masalah tersebut. 

"Helium digunakan dalam sistem pendorong pesawat ruang angkasa untuk memungkinkan pendorongnya bekerja dan tidak mudah terbakar atau beracun," kata Boeing seperti dilansir Phys, Kamis (16/5/2024).

Keberangkatan Starliner dari Florida kini dijadwalkan pada pukul 16:43 (2043 GMT) pada 21 Mei. “Astronot Butch Wilmore dan Suni Williams telah kembali ke Houston ketika tim bekerja untuk memperbaiki kesalahan baru ini dan akan kembali ke Florida dalam beberapa hari ke depan,” kata Boeing.

Misi ini telah mengalami penundaan selama bertahun-tahun dan terjadi pada saat yang menantang bagi Boeing, di mana krisis keselamatan melanda perusahaan penerbangan komersial yang telah berusia seabad ini. NASA mengandalkan kesuksesan Starliner untuk mencapai tujuannya dalam mensertifikasi kendaraan komersial kedua untuk membawa kru ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Sementara itu, SpaceX milik Elon Musk mencapai prestasi tersebut dengan kapsul Dragon pada tahun 2020, mengakhiri ketergantungan selama hampir satu dekade pada roket Rusia setelah berakhirnya program Pesawat Ulang-Alik.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement