REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) memutuskan pembagian dividen tunai dari perolehan laba bersih tahun buku 2023 senilai Rp1,19 triliun. Rasio pembagian dividen AMRT tahun ini adalah sebesar 30 persen dari total laba bersih tahun buku 2023. Keputusan ini ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Tangerang, Kamis (16/5/2024) hari ini.
"Pembagian dividen pemegang saham sebesar 35 persen dari laba bersih 2023 yaitu Rp 1,19 triliun, untuk nilai (dividen) per lembar saham (DPS) ditetapkan sebesar Rp 28,68 dan akan dibagikan 12 Juni 2024," kata Sekretaris Perusahaan AMRT Tomin Widian dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan di Alfamart Tower, Alam Sutera Tangerang, Banten, Kamis (16/5/2024).
Adapun, pada kuartal I 2024, AMRT membukukan laba periode berjalan Rp 890,31 miliar atau tumbuh 14,75 persen yoy. Seiring dengan kenaikan laba, pendapatan AMRT tumbuh 12,07 persen (yoy) menjadi Rp 29,32 triliun.
Pertumbuhan pendapatan ini ditopang oleh penjualan makanan yang naik 13,83 persen (yoy) menjadi Rp 21,32 triliun, dan penjualan produk selain makanan tumbuh 7,61 persen (yoy) menjadi Rp 8 triliun.
Beban pokok AMRT pada kuartal I 2024 juga membengkak 12,04 persen (yoy) menjadi Rp 22,93 triliun. Untuk beban penjualan dan distribusinya naik 12,85 persen(yoy) menjadi Rp 5,02 triliun, beban umum dan administrasi naik 1,66 persen (yoy) menjadi Rp 485,36 miliar, dan beban lainnya naik 17,87 persen (yoy) menjadi Rp 23,80 miliar. Sampai akhir Maret 2024 total nilai aset AMRT mencapai Rp 40,47 triliun, sudah tumbuh 15,18 persen (yoy) dibanding akhir Desember 2023.
Sebagai informasi, berdasarkan laporan keuangan per akhir Desember 2023, AMRT mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 3,4 triliun atau naik 19,21 persen secara tahunan. Laba tersebut berasal dari pendapatan bersih yang naik 10,34 persen menjadi sebesar Rp 106,94 triliun dibandingkan 2022 yang mencapai Rp 96,92 triliun.
Adapun beban pokok pendapatan perseroan juga naik 9,07 persen secara tahunan menjadi Rp 83,87 triliun. Total aset sebesar Rp 34,24 triliun atau meningkat sebesar 11,38 persen secara tahunan. Sedangkan liabilitas turun 3,81 persen secara tahunan menjadi Rp 18,54 triliun, sementara ekuitas mencapai Rp 15,7 triliun atau naik 36,92 persen secara tahunan.