Kamis 16 May 2024 20:16 WIB

Marak Study Tour, Kemenag Imbau Guru Madrasah Perhatikan Keamanan

Isu study tour ini mencuat setelah adanya kecelakaan bus.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Penampakan bus pariwisata Trans Putera Fajar usai mengalamai kecelakaan di Ciater, Subang, Jawa Barat yang membawa rombongan SMK Lingga Kencana Depok pada Sabtu (11/5) petang, di Subang, Jawa Barat, Ahad (12/5/2024).
Foto: Antara/Kemenhub
Penampakan bus pariwisata Trans Putera Fajar usai mengalamai kecelakaan di Ciater, Subang, Jawa Barat yang membawa rombongan SMK Lingga Kencana Depok pada Sabtu (11/5) petang, di Subang, Jawa Barat, Ahad (12/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Akhir-akhir ini study tour sedang marak dilakukan oleh sekolah atau madrasah di Indonesia. Namun, siswa-siswa yang diajak study tour justru kerap menjadi korban kecelakaan. Karena itu, Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau kepada guru madrasah untuk memperhatikan keamanan transportasinya.

Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Ditjen Pendis Kemenag, Thobib Al Asyhar mengatakan, guru dan tenaga kependidikan madrasah, termasuk kepala madrasah memiliki tanggung jawab penuh terhadap proses pendidikan di madrasah.

Baca Juga

Dia menjelaskan, Study tour yang dilakukan oleh madrasah harus mempertimbangkan semua aspek. Menurut dia, fungsi study tour bukan semata rekreatif, tetapi ada unsur pendidikan melalui peningkatan insight tentang keilmuan, persudaraan, dan pengalaman interpersonal yang bermanfaat bagi anak didik.

“Agar tujuan mulia tersebut dapat berjalan dengan baik, maka guru dan tenaga kependidikan harus memperhatikan kenyamanan dan keamanan, baik dalam perjalanan maupun proses lainnya,” ujar Thobib saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (16/5/2024).