REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satgas Percepatan Sosialisasi UU Cipta Kerja mendorong pemahaman anak muda terhadap peran UU Cipta Kerja demi mewujudkan Indonesia Emas 2045. Kegiatan sosialisasi dan seminar tersebut berlangsung di Universitas Lambung Mangkurat, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, beberapa waktu lalu.
Ketua Pokja Strategi dan Sosialisasi Satgas UU Cipta Kerja, Dimas Oky Nugroho menjelaskan, payung hukum tersebut tersebut saat ini sedang dalam tahap perbaikan dengan melibatkan partisipasi masyarakat (meaningful participation). Sehingga ke depannya melahirkan kebijakan yang baik dan dapat diimplementasikan di seluruh lapisan masyarakat.
Baca: Dua Orang Dekat Presiden Terpilih Prabowo Jadi Penasihat KPPU
"UU Cipta Kerja hadir dengan tujuan untuk mengintegrasikan dan menyederhanakan setiap perizinan berusaha, sehingga perlu ada penyesuaian dengan peraturan di pemerintah daerah," ucap Dimas dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (16/5/2024).
Sejalan dengan hal tersebut, Dimas mengatakan, Indonesia memiliki sistem integrasi khusus dalam perizinan berusaha, yaitu OSS RBA (Online Single Submission Risk Based Approach). Sistem tersebut menjadi pintu utama dalam berbagai perizinan berusaha yang transparan dan akuntabel.
"Dengan adanya sistem yang terintegrasi seperti OSS, diharapkan tidak ada tumpang tindih kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah. Sehingga sinergitas pusat dan daerah semakin baik harmonis," jelas Dimas.
Baca: TNI AL Diperkuat Dua Kapal Perang Baru Buatan Dalam Negeri
Selain itu, menurut Dimas, peran anak muda sangat strategis dalam membangun bangsa dan negara melalui instrumen investasi dalam negeri. "Investasi itu tidak hanya berasal dari luar negeri saja. Justru investasi terbesar berasal dari penanaman modal dalam negeri, yang kalau kita lihat lebih jauh, usaha mikro lah yang memiliki dampak sangat besar bagi pembangunan nasional," ujarnya
Dimas juga menegaskan bahwa untuk menjadi negara yang kuat secara ekonomi, generasi muda tidak bisa melakukan business as usual, tetapi harus ada kebijakan yang sifatnya revolusioner seperti UU Cipta Kerja. Karena itu, ia mengajak, generasi muda memahami dan menguasai produk digital serta bisa memanfaatkannya dengan baik.
"Kita lihat hari ini, di tengah situasi geopolitik dunia yang memanas, kondisi pertumbuhan Indonesia berada di angka 5 persen. Hal ini didorong dengan adanya pembangunan yang sedang digalakkan oleh pemerintah yaitu IKN, sehingga perputaran uang di Indonesia sangat baik," ucap Dimas.