Jumat 17 May 2024 13:25 WIB

Peneliti IPB Serukan Keterlibatan Semua Pihak Jaga Populasi Lebah  

Lebah memiliki fungsi sangat penting di dalam ekosistem.

Red: Gita Amanda
Peneliti lebah dari IPB University Prof Damayanti Buchori mengingatkan pentingnya keterlibatan seluruh pihak dalam menjaga populasi lebah mengingat peran satwa itu dalam ekosistem, (ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi
Peneliti lebah dari IPB University Prof Damayanti Buchori mengingatkan pentingnya keterlibatan seluruh pihak dalam menjaga populasi lebah mengingat peran satwa itu dalam ekosistem, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti lebah dari IPB University Prof Damayanti Buchori mengingatkan pentingnya keterlibatan seluruh pihak dalam menjaga populasi lebah mengingat peran satwa itu dalam ekosistem, termasuk untuk penyerbukan tanaman.

"Hal yang sederhana yang bisa kita lakukan sebetulnya adalah menanam. Kita bisa menanam berbunga, menanam pohon-pohonan, jadi menanam tanaman yang menjadi sumber pakan bagi lebah, karena lebah bisa hidup di mana-mana tapi mereka butuh pakan," ujar Prof Damayanti saat diskusi dalam rangka Pekan Keanekaragaman Hayati 2024 dipantau daring dari Jakarta, Jumat (17/5/2024).

Baca Juga

Masyarakat juga bisa berkontribusi dengan membantu pengawasan atau monitoring untuk memastikan populasi lebah di alam, salah satunya menggunakan aplikasi yang sudah tersedia. Keterlibatan semua pihak itu diperlukan, mengingat peran lebah di dalam ekosistem, kata Damayanti, karena saat ini terjadi fenomena global dimana terjadi penurunan populasi lebah yang dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Direktur Center for Transdisciplinary and Sustainability Sciences (CTSS) IPB University itu mengatakan faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan populasi lebah itu termasuk perubahan fungsi lahan dan penggunaan pestisida yang membunuh lebah.

Padahal, lebah memiliki fungsi sangat penting di dalam ekosistem, terutama kegunaannya sebagai penyerbuk utama dari 75 sampai 80 persen semua tumbuhan yang memerlukan proses tersebut. Jika terjadi penurunan populasi lebih jauh, dapat terjadi kerusakan rantai makanan dengan tidak berkembangnya tumbuh-tumbuhan akan berpengaruh pada pangan untuk satwa dan juga manusia.

Dia mengatakan bahwa kondisi itu juga mulai terjadi di Indonesia, yang tercatat memiliki 46 spesies lebah tak bersengat di seluruh kepulauannya. "Belum lama ini kita melakukan studi di Indonesia, walaupun itu masih kuesioner, tapi kita menemukan bahwa 57 persen dari peternak lebah mengatakan bahwa populasi lebah mereka juga menurun," ujarnya dalam diskusi yang diadakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Meski belum mengetahui penyebab pasti fenomena itu terjadi di Indonesia, dia mengatakan kemungkinan penurunan pakan lebah dan pestisida yang menjadi faktor dari kejadian tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement