REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibu Negara Iriana Joko Widodo mendukung pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) saat menghadiri Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Expo 2024 di Pamedan Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah, Kamis (16/5/2024).
Ibu Negara bersama Wury Ma'ruf Amin menyempatkan singgah ke stan UMKM mitra binaan Pertamina dan membeli batik dan gelang. "Ibu Iriana membeli gelang di stan mitra binaan Pertamina dari toko UMKM Joglo Ayu dan membeli beberapa batik dari UMKM Griya Kain Solo," kata Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (17/5/2024).
Fadjar mengatakan, Ibu Negara dan Wury Ma'ruf Amin beserta Liza Erick Thohir juga sempat mencicipi kopi dari Canaya Geothermal Coffee, UMKM binaan Pertamina Geothermal Energy (PGE). "Kopinya berasal dari Kamojang, Jawa Barat, yang proses produksi dan pengeringannya menggunakan panas bumi atau geotermal, ini baru pertama di dunia," kata Fadjar.
Esti, pemilik Griya Kain Solo, UMKM binaan Pertamina asal Solo yang memproduksi batik tulis mengaku senang bisa diajak Pertamina mengikuti pameran. "Senang banget waktu diinformasikan ada pameran karena pasti bisa meningkatkan omzet, terus menambah pelanggan dan produk kita bisa dipromosikan," kata Esti.
Pertamina menyatakan berkomitmen untuk terus mendampingi UMKM agar naik kelas. Pertamina memiliki beragam program untuk UMKM binaannya, khususnya UMKM kerajinan, yakni program pembinaan yang meliputi pelatihan, pelibatan dalam pameran baik di dalam maupun luar negeri, pemberian akses pada sertifikasi, pemberian hibah alat teknologi tepat guna, publikasi, dan promosi.
Ketua Umum Dekranas Wury Ma'ruf Amin menyampaikan bahwa Dekranas telah menjadi salah satu tonggak utama dalam mengembangkan potensi industri kerajinan di Indonesia. Sejak didirikan 44 tahun lalu, perjalanan panjang Dekranas penuh dengan prestasi membanggakan dengan produk industri kerajinan Indonesia yang mendapat pengakuan baik di dalam maupun luar negeri.
"Hal ini tidak lepas dari peran para perajin, desainer, akademisi, media, dan pelaku UMKM serta dukungan pemerintah, dan lembaga terkait yang mengangkat kekayaan produk budaya Indonesia ke panggung dunia," kata Wury.