Jumat 17 May 2024 19:30 WIB

Kemenperin Incar Pasar Nontradisional Industri Elektronika Telematika

Kemenperin mengincar negara-negara di Asia Tengah dan Eurasia.

Seorang pekerja melakukan pengecekan laptop usai dirakit di pabrik di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta, Selasa (13/10).
Foto: Republika/Darmawan
Seorang pekerja melakukan pengecekan laptop usai dirakit di pabrik di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta, Selasa (13/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengincar perluasan pasar ke wilayah nontradisional yakni negara-negara di Asia Tengah dan Eurasia untuk industri elektronika dan telematika dalam negeri.

"Pemerintah Indonesia sedang berupaya melakukan penjajakan kerja sama perdagangan internasional dengan beberapa negara, khususnya yang berada di wilayah Asia Tengah dan Eurasia," kata Direktur Industri Elektronika dan Telematika (IET) Kemenperin Priyadi Arie Nugroho di Jakarta, Jumat (17/5/2024).

Baca Juga

Priyadi mengatakan, sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan hal tersebut, Kemenperin berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tashkent, Uzbekistan menggelar bisnis forum di ajang POWER Uzbekistan 2024 yang berlangsung pada 14-16 Mei.

Menurut dia, ajang tersebut membuka peluang kerja sama bisnis yang komprehensif antara pelaku industri Indonesia dengan negara-negara pasar nontradisional. Sehingga bisa memperluas jaringan antar perusahaan, sekaligus menampilkan potensi Indonesia sebagai tujuan investasi.

Ia menilai keterlibatan Indonesia dalam forum bisnis ini juga bisa mempererat hubungan RI dengan Uzbekistan yang dinilai memiliki peranan penting dalam lingkup kawasan Asia Tengah dan Eurasia dalam perluasan kerja sama industri, dan perdagangan.

"Dikarenakan pasar Asia Tengah merupakan pasar nontradisional, maka keterlibatan dalam pameran perdagangan, forum bisnis, dan kegiatan promosi ekspor lain di kawasan ini dapat membantu ekspansi produk unggulan Indonesia,” katanya.

Pada gelaran POWER Uzbekistan 2024, Kemenperin dan KBRI Tashkent bekerja sama membangun Paviliun Indonesia untuk menampilkan kemampuan tujuh pelaku usaha Indonesia dari berbagai sektor, antara lain industri elektronika dan telematika, industri pipa minyak bumi dan gas, industri alat ukur, serta kawasan industri.

Ketujuh peserta Indonesia yang tampil di gelaran bergengsi tersebut, yaitu PT Sharp Electronics Indonesia, PT Communication Cable Systems Indonesia, PT Sinar Baja Elektrik, Bandung Techno Park, PT Rainbow Tubulars Manufacture, PT 3S International, dan PT Indonesia Pomalaa Industry Park.

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement