Jumat 17 May 2024 19:00 WIB

Prabowo Terima Zayed Medal dari UEA, Ini Kata Pengamat

Penghargaan Zayed Medal diberikan UEA kepada Prabowo.

Presiden dan wakil presiden terpilih 2024–2029, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bertemu dengan Presiden Uni Emirat Arab, Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Istana Al Shati, Abu Dhabi, Senin (13/5/2024). Foto:
Foto: Dok. Tim Prabowo
Presiden dan wakil presiden terpilih 2024–2029, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bertemu dengan Presiden Uni Emirat Arab, Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Istana Al Shati, Abu Dhabi, Senin (13/5/2024). Foto:

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Pengamat Hubungan Internasional (HI) Teuku Rezasyah mengatakan, penganugerahan ‘Zayed Medal’ dari Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Syekh Mohammad bin Zayed Al Nahyan (MBZ) kepada Menteri Pertahanan Republik Indonesia yang juga presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto berkat ketulusan hati yang dimiliki oleh Prabowo Subianto.

“Orang Arab itu kan kalau melihat sesuatu itu melihat dari praktek dan dari hati, mereka juga bisa melihat rona wajah ketulusan, mereka bisa melihat ada ketulusan dari pihak Pak Prabowo untuk datang kepada mereka, dan untuk itu sekaligus juga beliau membawa Pak Gibran ya,” kata Teuku Rezasyah kepada wartawan, Jumat (17/05/2024).

Baca Juga

Menurut Teuku Rezasyah, selain ketulusan hati dari Prabowo Subianto, pemerintah UEA juga melihat ada jaminan kerjasama yang berkelanjutan antara pemerintah Indonesia yang baru dengan UEA. Apalagi, Prabowo-Gibran memastikan akan melanjutkan kerja-kerja Presiden Joko Widodo alias Jokowi ke depan.

“Saya perhatikan Pak Prabowo ini sangat mengerti upaya melanjutkan pencapaian terbaik Pak Jokowi tapi beliau ingin maju lebih lanjut, ini wajar karena melanjutkan pencapaian itu kan harus dilanjutkan dengan inovasi dan konsisten. Ini menunjukkan bahwa ada jaminan bagi pihak Uni Emirat Arab bahwa pembangunan yang selama ini dilaksanakan di Indonesia itu akan tetap berlanjut, akan sangat penting bagi Indonesia dan kami terbuka buat kerja sama lebih lanjut,” ujarnya. 

Dikatakan dosen Ilmu Hubungan Internasional itu, gaya komunikasi pemerintah Indonesia juga dinilai berbeda dengan kepala-kepala negara dari Amerika maupun Eropa, di mana para kepala negara ini lebih mengandalkan konsultan mereka dan banyak membicarakan masalah terkait dengan Israel. Sementara Indonesia lebih mengutamakan kerjasama percepatan ekonomi dan budaya.

“Ini jarang dilakukan oleh orang-orang Barat, orang-orang Eropa Amerika kan datangnya misalnya komunikasi lewat konsultan ya kemudian jarang mereka datang ke sana kalau pun datang ke sana omongannya kan selalu upaya misalnya membackup Israel kan,” ungkapnya.

“Tapi Pak Prabowo kan nggak bicara soal itu, yang beliau bicarakan pure ekonomi corporation, kemudian hubungan baik antar budaya, antar peradaban sesama dan ini sangat dihargai oleh pihak Uni Emirat Arab tersebut,” sambungnya.

Lebih jauh Teuku Rezasyah, kunjungan Prabowo dan Gibran ke UEA menjadi langkah awal yang baik menuju pelantikan mereka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih pada Oktober 2024 mendatang. Apalagi pemerintah UEA sudah beberapa kali menjalin kerjasama dengan pemerintah Indonesia sebelumnya.

“Saya pikir iya karena Pak Prabowo ini benar-benar efisien dan efektif dengan waktu sekarang tinggal 5,5 bulan sebelum beliau pelantikan sudah ada gerakan-gerakan yang menjanjikan dari beliau, memang ini kan menunjukkan komitmen. Kalau dengan Arab itu pertama anda harus membuktikan bahwa anda itu tulus dan anda harus datang sendiri dan beliau sudah buktikan itu,“ jelasnya.

 

Teuku Rezasyah juga menyarankan agar ke depan Prabowo Subianto aktif dalam forum-forum internasional, baik itu KTT hingga kegiatan PBB untuk menghalangi kekuatan, baik itu kekuatan keamanan maupun penguatan ekonomi.

“Untuk itu saya pikir Pak Prabowo hendaknya banyak terlibat dalam kegiatan-kegiatan multilateral, misalnya di KTT beliau harus datang. Kalau Pak Jokowi kemarin banyak pilih-pilih kan dan pak Jokowi tidak membuka diri untuk konferensi pers, saya berharap Pak Prabowo ini datang ke kegiatan multilateral bahkan kegiatan PBB,” harapnya.

“Beliau harus hadir, kalau perlu di dalam sidang majelis umum beliau hadir menggalang banyak koalisi moral, koalisi ekonomi politik dengan negara-negara lain kalau perlu dalam sidang majelis umum, kan banyak juga pemimpin yang hadir. Jadi dengan demikian beliau bisa menggalang solidaritas dengan negara-negara PBB dan OKI karena konferensi Asia Afrika ini hampir 70 tahun harusnya terobosan dari seseorang yang karismatik, Pak Prabowo ini ideologis,” tutupnya. 

Diketahui, penghargaan Zayed Medal itu diberikan atas ketulusan upaya Prabowo yang mempererat hubungan dua negara. 

"Yang Mulia Syeikh Muhammad bin Zayed Al Nahyan menganugerahkan 'Zayed Medal' kepada Yang Mulia Prabowo Subianto," tulis Kantor Berita Resmi UAE, Wakalat Anba'a al Emarat (WAM), dikutip Kamis (15/5/2024).

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement