Jumat 17 May 2024 19:46 WIB

Kemenkes koleksi 4.000 Data Genomik untuk Pantau Beragam Penyakit Genetik di Indonesia

4.000 data genomik untuk memantau penyakit prioritas kanker, diabetes, maupun TBC

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Peneliti melakukan penelitian di Laboratorium Genomik milik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (10/8/2022).  Laboratorium Genomik merupakan salah satu fasilitas infrastruktur pendukung riset terintegrasi dari beberapa laboratorium yang ada pada Pusat Riset dalam Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Hayati, yakni Pusat Riset Biomaterial, Pusat Riset Bioteknologi, Pusat Riset Biologi, dan PRBM Eijkman.
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Peneliti melakukan penelitian di Laboratorium Genomik milik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (10/8/2022). Laboratorium Genomik merupakan salah satu fasilitas infrastruktur pendukung riset terintegrasi dari beberapa laboratorium yang ada pada Pusat Riset dalam Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Hayati, yakni Pusat Riset Biomaterial, Pusat Riset Bioteknologi, Pusat Riset Biologi, dan PRBM Eijkman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan menyebut telah mengoleksi sebanyak 4.000 data genomik yang sangat penting untuk mendiagnosis dan memantau penyakit-penyakit genetik agar dapat meningkatkan kesehatan masyarakat.

Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Lucia Rizka Andalusia mengatakan data genomik itu dapat melihat bagaimana kondisi kesehatan di Indonesia.

"Kami tidak hanya mengumpulkan spesimen saja tetapi juga harus dilengkapi dengan data klinis agar nanti dapat melakukan analisis bioinformatic antara data genomik dan informasi klinis yang ada," ujarnya saat ditemui di Universitas Yarsi, Jakarta, Jumat (17/5/2024).

Rizka menuturkan ribuan data genomik yang dikumpulkan oleh Biomedical and Genome Science Initiative (BGSI) tersebut untuk diagnosis dan pemantauan penyakit-penyakit prioritas, seperti kanker, diabetes, maupun tuberkulosis.