REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Nabi Muhammad SAW memberikan tuntunan bacaan doa yang sangat berharga dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam menghadapi peristiwa atau musibah seperti kecelakaan.
Beliau mengajarkan umatnya untuk selalu berdoa dan memohon perlindungan kepada Allah SWT saat menghadapi situasi sulit.
Doa berikut ini mengajarkan kita untuk selalu berserah diri kepada-Nya. Dalam situasi musibah seperti kecelakaan, mengucapkan doa ini membantu memperkuat iman dan keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah atas izin dan kehendak-Nya.
Selain itu, doa ini juga bisa menjadi sumber kekuatan bagi orang-orang yang sedang terkena musibah, memberikan ketenangan dan kedamaian dalam hati mereka.
Untuk orang yang sedang mengalami musibah, maka dapat membaca doa yang diajarkan Nabi SAW kepada Ali bin Abi Thalib RA.
Dalam hadits yang diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib RA, Nabi Muhammad bertanya kepada Ali RA, "Wahai Ali, maukah kuberikan beberapa kalimat yang perlu dibaca jika kamu ada dalam bencana?"
Lalu Ali RA menjawab, "Tentu saja. Semoga Allah menjadikanku tebusan untukmu." Rasulullah SAW bersabda, "Jika kamu berada dalam suatu bencana, bacalah:
لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ
Latin:
Laa haula wa laa quwwata illaa billaahil 'aliyyil adzhiim.
Terjemahan:
Dengan nama Allah Yang Maharahman lagi Maharahim. Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan (izin) Allah Yang Mahatinggi Yang Maha-agung.
Sesungguhnya Allah ta'ala memalingkan (bencana itu) dengan sebab bacaan tersebut apa yang dikehendaki-Nya beberapa macam bencana." (HR Ibnus Sunni, dalam kitab Al-Adzkar karya Imam An-Nawawi)
Adapun bagi mereka yang melihat musibah tersebut, maka dapat membaca bacaan sebagaimana yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA. Dalam riwayat ini, Nabi SAW bersabda, "Siapa yang melihat orang tertimpa musibah, ucapkan:
الحَمْدُلِلّٰهِ الَّذِى عَافَانِى مِمَّا ابْتَلاَكَ بِهِ وَفَضَّلَنِى عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيْلًا لَم يُصِبْهُ ذٰلِكَ البَلاَءُ
Latin:
Alhamdulillaa-hil-ladzii 'aa-faa-nii mimmab talaa bii wa fadh-dholani 'alaa katsii-rin mimman kholaqo taf-dhii-lan lam yushib-hu dzaalikal balaa
Terjemahan:
“Segala puji bagi Allah yang menyelamatkan diriku dari cobaan yang telah menimpamu dan mengutamakanku di atas kebanyakan orang yang Dia ciptakan dengan keutamaan sebenar-benarnya. ”Maka niscaya ia tidak akan tertimpa musibah tersebut." (HR Turmudzi)
Imam Nawawi dalam Al Adzkaar, menjelaskan, para ulama telah menganjurkan supaya orang yang bersangkutan, yaitu yang melihat musibah itu, membaca doa tersebut dengan suara pelan sehingga tidak didengar oleh orang yang tertimpa musibah. Tetapi hanya dapat didengar oleh dirinya sendiri, agar orang yang tertimpa musibah tidak sakit hatinya.
"Kecuali jika cobaan tersebut berupa perbuatan maksiat, maka tidak dilarang memperdengarkan doa tersebut kepadanya, jika hal tersebut tidak dikhawatirkan akan menimbulkan kerusakan," demikian penjelasan Imam Nawawi.
Anjuran berdoa