REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung meminta kepada suporter Persib Bandung yakni Bobotoh untuk tidak melakukan euforia berlebihan usai laga semifinal putaran kedua Persib melawan Bali United di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu (18/5/2024) malam.
Plt. Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Asep Kuswara mengungkapkan biasanya seusai pertandingan Persib, para suporter melakukan konvoi ke kawasan jalan layang (flyover) Prof Mochtar Kusumaatmadja sehingga dapat mengganggu ketertiban pengguna jalan lain.
"Flyover itu bukan untuk euforia di sana. Itu untuk lalu lintas. Jangan sampai kita niatnya baik, hasilnya tidak baik. Euforia boleh-boleh saja, tapi jangan sampai menghalangi hak orang lain," kata Asep di Bandung, Sabtu (18/5/2024).
Ia mengimbau Bobotoh untuk tidak juga melakukan konvoi di sejumlah ruas jalan yang dapat mengganggu pengguna jalan lain. "Kalau misalnya euforia jangan di flyover. Flyover jangankan orang, sepeda juga gak boleh masuk apalagi orang atau jalan kaki," katanya.
Asep mengaku pihaknya akan melakukan koordinasi bersama Satlantas Polrestabes Bandung untuk mengantisipasi kemungkinan adanya konvoi yang dilakukan Bobotoh usai laga tersebut.
"Di flyover nanti kita koordinasi dengan jajaran kepolisian. Pemerintah hadir untuk memberi keselamatan terhadap warganya," kata dia.
Sementara itu, Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo meminta kepada para Bobotoh yang tidak memiliki tiket pertandingan untuk tidak memaksakan datang ke stadion.
“Jadi untuk Bobotoh yang tidak dapat tiket bisa nonton bareng saja, di Mal Sumarecon dan Graha Persib, itu sudah disampaikan oleh panitia penyelenggara,” kata Kusworo.
Dia memastikan untuk penonton yang tidak memiliki tiket gelang dapat dipastikan tidak diperbolehkan masuk dan akan dicegah oleh aparat polisi, karena pemeriksaan tiket akan dilakukan di luar area Stadion Si Jalak Harupat.
“Jadi bagi Bobotoh yang tak punya tiket tentu tidak akan diperbolehkan masuk stadion,” katanya.