REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mendorong Polda Metro Jaya untuk lebih menggiatkan patroli untuk mencegah maraknya pembegalan di wilayah Daerah Khusus Jakarta.
"Kami sangat prihatin karena pembegalan masih marak di Jakarta, termasuk adanya kasus pembegalan terhadap saudara Satrio (Casis Bintara Polri)," kata Poengky dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (18/5/2024).
Anggota Kompolnas dari unsur masyarakat itu mengapresiasi langkah cepat Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya yang bergerak cepat menindak pelaku pembegalan.
Dia berharap para pelaku diproses pidana dengan ancaman hukuman maksimum.
Menurut aktivitas 98 ini, tugas mengamankan wilayah Jakarta dari berbagai tindak pidana, utamanya pembegalan bukan tugas kepolisian semata.
Dia pun mendorong kerja sama antara Polri dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberantas begal.
"Tugas mengamankan Jakarta bukan semata-mata tugas Polri. Oleh karena itu, kami mendorong kerja sama yang baik antara Pemerintah Daerah Jakarta dengan Polda Metro Jaya untuk melakukan pencegahan kejahatan di Jakarta," ujarnya.
Upaya-upaya mencegah maraknya begal, kata dia, selain mengaktifkan patroli, juga dapat dibantu dengan memasang lebih banyak CCTV di wilayah-wilayah rawan.
Kemudian, CCTV tersebut tersambung dengan pusat komando kepolisian setempat serta memasang lampu-lampu penerangan, menggalakkan peran serta masyarakat dalam sistem pengamanan lingkungan.
"Masyarakat juga diimbau untuk memasang CCTV di rumah masing-masing," katanya.
Di sisi lain, Poengky menilai baik langkah Kapolri yang meloloskan Satrio masuk Bintara Polri melalui jalur penerimaan khusus disabilitas.
Dia berharap Satrio Mukhti, nantinya menjadi polisi yang profesional dan humanis seperti Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.
"Kami turut senang dan bersyukur atas perhatian dan rasa kemanusiaan Bapak Kapolri yang sangat luar biasa dengan memberikan penghargaan kepada Saudara Satrio untuk diterima masuk menjadi Bintara Polri kategori kelompok difabel," katanya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo memberikan perhatian terhadap Satrio Mukhti, casis Bintara Polri yang menjadi korban begal di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Jenderal polisi bintang empat itu meloloskan Satria menjadi anggota Polri melalui jalur disabilitas.
Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri) Irjen Pol. Dedi Prasetyo dalam keterangan tertulis menjelaskan bahwa Kapolri menaruh perhatian terhadap peristiwa yang dialami casis Satrio Mukhti. Dia ingin agar Satrio tetap melanjutkan langkahnya menuju cita-cita menjadi polisi.
"Bapak Kapolri prihatin dengan kejadian yang dialami casis tersebut. Selain itu, Bapak Kapolri pun bangga atas keberanian casis tersebut melawan komplotan begal. Kami dengar casis tersebut tetap semangat ingin mengikuti rekrutmen," kata Dedi, Jumat (17/5/2024).