Ahad 19 May 2024 07:53 WIB

Kunjungi Petani Korban Banjir di Agam, Mentan Tunda Kunjungan ke Cina

Amran memastikan petani yang berada di lokasi terdampak bencana dapat kembali pulih.

Red: Gita Amanda
Foto udara kawasan yang terdampak banjir lahar dingin di Limo Kaum, Tanah Datar, Sumatera Barat, Ahad (12/5/2024). Berdasarkan data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat, sebanyak 13 orang di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam meninggal dunia akibat banjir lahar dingin yang terjadi pada Sabtu (11/5) malam.
Foto: ANTARA FOTO/Adi Prima
Foto udara kawasan yang terdampak banjir lahar dingin di Limo Kaum, Tanah Datar, Sumatera Barat, Ahad (12/5/2024). Berdasarkan data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat, sebanyak 13 orang di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam meninggal dunia akibat banjir lahar dingin yang terjadi pada Sabtu (11/5) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menunda agenda kunjungan kerja ke China demi mengunjungi petani yang menjadi korban banjir dan tanah longsor di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

"Sebenarnya saya harus berangkat ke China. Tapi mendengar kabar, kami dengar kabar setelah keliling Padang, Sumatera Barat kena musibah, termasuk pertanian, jadi saya mundurkan (ke China),” kata Amran di sela meninjau korban bencana banjir dan longsor di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Sabtu (18/5/2024) lalu.

Baca Juga

Mentan mengaku seharusnya dia terbang ke China untuk melakukan pertemuan bilateral dengan menteri pertanian di negara tersebut. Namun, begitu dia mendengar kabar adanya bencana banjir dan longsor keberangkatannya terpaksa ditunda.

Menurut Mentan, pertanian merupakan jantung masa depan bangsa yang perlu mendapat perhatian bersama baik di tingkat pusat maupun daerah. Oleh karena itu, Amran memastikan sejumlah petani yang berada di lokasi terdampak bencana dapat kembali pulih dan berproduksi seperti sedia kala.