REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Polda Jawa Barat enggan merespons pernyataan Saka Tatal terpidana kasus pembunuhan Vina dan Rizky alias Eky yang sudah bebas dan mengaku korban salah tangkap. Mereka saat ini tengah fokus melakukan investigasi kasus tersebut dan mengejar tiga pelaku yang buron.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jawa Barat Kombes Pol Surawan mengatakan penyidik telah melakukan investigasi kasus tersebut secara menyeluruh. Ia pun memilih untuk tidak merespons pernyataan terkait hal tersebut.
"Nanti ya, saya lagi investigasi semuanya," ucap dia, Ahad (19/5/2024) saat dikonfirmasi.
Ia pun meminta masyarakat dan warganet tidak berspekulasi terhadap kasus yang kembali viral. Sebab penyidik tengah bekerja di lapangan. "Sebaiknya tidak berspekulasi, penyidik sedang bekerja," kata dia.
Hal senada disampaikan oleh Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Jules Abraham yang menyebut penyidik masih berada di lapangan bekerja menyelidiki kasus tersebut. "(Penyidik) masih bekerja di lapangan," kata dia.
Sebelumnya Saka, salah satu terpidana yang kini telah bebas mengaku tidak tahu dengan ketiga buronan pelaku. Bahkan soal kasus tersebut, Saka mengeklaim menjadi korban salah tangkap.
"Permasalahannya saya enggak tahu, saya juga jadi korban salah tangkap, Waktu itu saya berada di rumah Bersama paman saya," ujarnya dalam wawancara dengan stasiun televisi Metro TV pada Sabtu.
Insiden pembunuhan Vina dan Eky terjadi ada 2016 silam.Saka merupakan satu di antara delapan pelaku yang akhirnya divonis penjara oleh hakim pada 2017 silam.
Ia divonis delapan tahun penjara, sementara yang lain seumur hidup. "Saya bulan empat 2020 baru bebas. Saya ditahan empat tahun kurang karena ada remisi," ujarnya.
Ketika ditanya apakah kenal dengan korban Vina dan Eky, Saka mengaku tidak kenal. "Dari korban keduanya saat tidak mengenal sama sekali."