REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Demonstrasi menyala di seluruh Eropa menuntut genosida di Gaza yang dilakukan Israel segera dihentikan sepanjang akhir pekan lalu. Mereka mendesak pemerintah-pemerintah Eropa untuk menghentikan penjualan senjata ke Israel dalam menghadapi genosida yang telah membunuh lebih dari 35 ribu jiwa itu.
Di London, unjuk rasa solidaritas terhadap Palestina dimulai di pusat kota London dan bergerak menuju 10 Downing Street, markas resmi Perdana Menteri Inggris dan Menteri Keuangan Inggris. Ribuan pengunjuk rasa menyerukan gencatan senjata segera di Gaza dan agar pemerintah Inggris berhenti mengeluarkan izin penjualan senjata ke Israel.
BBC melansir, sedikitnya tujuh orang ditangkap oleh kepolisian dalam aksi yang digelar pada Sabtu kemarin itu. Aksi massa tersebut merupakan yang ke-14 kalinya digelar di London sejak Israel membalas dengan brutal aksi serangan pejuang Palestina pada 7 Oktober lalu.
Pawai ini merupakan bagian dari Hari Aksi Global untuk Palestina, bertepatan dengan peringatan 76 tahun Nakba Palestina, yang menurut para pengunjuk rasa berlangsung karena kebijakan pembersihan etnis, pemindahan paksa, dan genosida Israel di wilayah pendudukan Palestina.
Di Paris, Prancis, para demonstran memperingati peringatan Nakba ke-76 dengan melakukan demonstrasi mengutuk agresi di Gaza dan menyerukan gencatan senjata segera. Diorganisir oleh berbagai asosiasi, pengunjuk rasa membawa spanduk yang mengecam apa yang mereka gambarkan sebagai keterlibatan komunitas internasional dalam penderitaan di Gaza. Mereka mendesak Presiden Prancis Emmanuel Macron mengambil tindakan lebih serius untuk menghentikan agresi Israel.
Pada saat yang sama, sebuah protes di Berlin, yang diorganisir oleh asosiasi-asosiasi Jerman termasuk organisasi-organisasi Yahudi, diselenggarakan sebagai solidaritas terhadap Palestina dan sebagai protes atas genosida yang dilakukan oleh Israel di Gaza. Para pengunjuk rasa mengutuk serangan militer Israel di Rafah dan pembantaian warga sipil, menyerukan diakhirinya ekspor senjata Jerman ke Israel dan mendesak pemerintah Jerman untuk menekan Israel agar menghentikan perang di Gaza.
Kepolisian melakukan sejumlah penangkapan terhadap para pengunjuk rasa di Berlin. Jerman yang merupakan salah satu negara di Eropa dengan komunitas Muslim terbesar sudah dilanda aksi protes menolak perang di Gaza selama berbulan-bulan. Hal ini terlepas dari tindakan represif Pemerintah Jerman terhadap suara-suara pro-Palestina.
Di Kopenhagen, ibu kota Denmark, unjuk rasa lainnya dilakukan untuk menunjukkan dukungan terhadap rakyat Palestina dan mengutuk perang Israel di Gaza. Sejak tanggal 7 Oktober tahun lalu, Israel telah melancarkan perang destruktif di Jalur Gaza dengan dukungan dari pemerintah AS, menyebabkan puluhan ribu korban sipil Palestina, kebanyakan anak-anak dan perempuan, dan menyebabkan bencana kemanusiaan dan kehancuran infrastruktur besar-besaran.