REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) Daerah Istimewa Yogyakarta bersama segenap ormas, elemen mahasiswa, pelajar, santri, dan masyarakat kembali menggelar Aksi Palestina pada hari Ahad (19/5/2024) pagi di titik Nol KM Yogyakarta.
Menurut Koordinator Aksi, M. Akhid Subiyanto, aksi kali ini mengambil tema 'Jogja Terbuat dari Rasa dan Peduli Gaza' untuk memberikan dukungan moral kepada rakyat Palestina khususnya di wilayah Gaza yang terhitung sejak 7 Oktober, serangan membabi buta Israel telah menewaskan lebih dari 35 ribu warga Gaza, dengan 14.500 diantaranya anak-anak dan 9.500 perempuan. Sementara terdapat 147 wartawan yang dikabarkan terbunuh.
Menurut Akhid, apa yang terjadi di Gaza saat ini adalah tragedi kemanusiaan paling kelam dalam sejarah kehidupan manusia. Ada upaya penghapusan (genocaida) warga Palestina secara sistematis dengan cara-cara yang sangat keji. Kekejian ini bisa terlihat dengan banyaknya video yang diunggah oleh pasukan Israel (IDF) di media sosial, mereka dengan bangga mempertontokan aksi mereka yang dengan sengaja menembaki dan membunuh anak-anak serta warga sipil.
Kebiadaban Israel juga terlihat dengan tidak membolehkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza. Ada hampir seribu truk pengangkut bantuan kemanusiaan yang tertahan di pintu rafah Mesir, dan karena sudah berbulan-bulan banyak yang mulai membusuk. Sementara truk bantuan yang bisa masuk, dijarah oleh penduduk Israel dan ditumpahkan isinya.
Selain untuk memberikan dukungan moral kepada warga Palestina dan mengecam kekejian Israel, aksi juga akan mengajak masyarakat memperkuat gerakan boikot produk- produk yang terafiliasi dengan Israel. MUI telah mengeluarkan Fatwa Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan Terhadap Perjuangan Palestina. Di dalamnya terdapat seruan untuk memboikot produk-produk yang mendukung atau terafiliasi dengan Israel.
Menurutnya gerakan boikot saat ini perlu terus dikuatkan dan diperluas juga menyasar kepada produk negara-negara yang selama ini memberikan dukungan kepada Israel, seperti Amerika Serikat yang selalu menggunakan hak vetonya di PBB untuk menghalangi semua resolusi DK PBB dan juga menolak status keanggotaan penuh Palestina di PBB.
Aksi Palestina tersebut dihadiri beberapa tokoh seperti Ustaz Syukri Fadholo, Anggota DPR RI, Sukamta, Ustaz sekaligus Selebgram Handy Bony, Ustaz Umar Said, Ustaz Ridlwan Hamidi, Kang Puji, Bang Ale, dan juga dari perwakilan mahasiswa, pelajar dan santri.
Sikap FUI DIY dan berbagai eleman yang akan disampaikan dalam Aksi Palestina tersebut berfokus dalam empat hal yakni pertama, meminta pemerintah Indonesia untuk terus aktif mendesak Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mengesahkan keanggotan penuh Palestina dan memberikan pengakuan secara resmi kemerdekaan Palestina. Kedua, meminta pemerintah Indonesia untuk menggalang desakan kepada Mahkamah Internasional, serta menyerukan kepada masyarakat untuk terus memberikan dukungan secara nyata dengan menguatkan gerakan boikot produk-produk yang mendukung atauterafiliasi dengan Israel.
Ketiga, memboikot produk-produk Amerika dan negara-negara yang memberikan bantuan senjata dan ekonomi kepada Israel. Masyarakat dapat mengganti dengan mengunakan produk lokal Indonesia dan UMKM yang berarti menguatkan kemandirian ekonomi nasional. Keempat, menyerukan kepada ormas, perguruan tinggi, pesantren, sekolah, masjid, elemen mahasiswa, pelajar, dan santri untuk terus memberikan dukungan atas perjuangan bangsa Palestina dengan menggelar aksi, doa dan menggalang bantuan kemanusiaan.