Ahad 19 May 2024 12:28 WIB

Pakar Ingatkan Imunisasi PCV dan PHBS Bantu Anak Cegah Pneumonia

Efektivitas PCV dalam mencegah pneumonia mencapai 85 persen.

Red: Friska Yolandha
Petugas medis Dinas Kesehatan Kendari mempersiapkan suntikan PCV untuk balita di Pos Pelayanan Keluarga Berencana di Kecamatan Baruga, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (12/12/2023). Kementerian Kesehatan menetapkan vaksin pneumococcus konyugasi (PCV) ke dalam program imunisasi rutin untuk melindungi dan mencegah kematian pada anak-anak akibat pneumonia, yaitu peradangan paru paru yang disebabkan oleh infeksi.
Foto: Antara/Jojon
Petugas medis Dinas Kesehatan Kendari mempersiapkan suntikan PCV untuk balita di Pos Pelayanan Keluarga Berencana di Kecamatan Baruga, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (12/12/2023). Kementerian Kesehatan menetapkan vaksin pneumococcus konyugasi (PCV) ke dalam program imunisasi rutin untuk melindungi dan mencegah kematian pada anak-anak akibat pneumonia, yaitu peradangan paru paru yang disebabkan oleh infeksi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar kesehatan yang tergabung dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Arnold Soetarso mengingatkan imunisasi lengkap termasuk PCV dan penerapan perilaku hidup bersih (PHBS) seperti rutin mencuci tangan membantu anak mencegah terkena pneumonia. Efektivitas PCV dalam mencegah pneumonia mencapai 85 persen.

"Menggunakan masker, serta menghindari atau menjaga jarak dengan orang yang sedang sakit. Selain itu, lengkapi imunisasi sesuai jadwal," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Ahad (19/5/2024).

Baca Juga

PCV atau pneumococcal conjugate vaccine diberikan untuk mencegah terjadinya infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae yang seringkali menyebabkan pneumonia atau infeksi peradangan paru.

Selain itu, bakteri ini juga dapat menyebabkan penyakit berat seperti meningitis dan infeksi saluran telinga tengah. Oleh karena itu, menurut Arnold, imunisasi PCV sangat bermanfaat untuk diberikan pada ana-anak atau kelompok orang yang memiliki risiko tinggi terjadinya penyakit tersebut.