REPUBLIKA.CO.ID, HALMAHERA BARAT -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memantau peristiwa erupsi yang kembali terjadi di Gunungapi Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara pada Sabtu (18/5/2024) pukul 20.08 WIT dan pukul 20.34 WIT. Tim gabungan dari TNI, Polri, Basarnas, BPBD dan Tagana turun ke lapangan untuk mengevakuasi warga yang tinggal di tujuh desa.
Dari pantauan Tim Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatinkom) BNPB, kendaraan truk taktis TNI, Polri termasuk mobil bak terbuka milik warga terus berdatangan membawa para warga ke lokasi pengungsian yang berada di lapangan Desa Gam Ici.
"Setibanya di lokasi pengungsian, tim dari Tagana, BPBD, Babinsa dan Brimob langsung melakukan pendataan, sejalan dengan proses evakuasi ke beberapa titik lokasi lainnya," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan pers pada Ahad (19/5/2024).
Sementara itu, Pos Pengamatan Gunungapi Ibu mencatat erupsi yang pertama terekam dengan tinggi kolom abu hingga 4.000 meter di atas puncak berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat laut. Erupsi ini juga terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 9 menit 12 detik.
"Suara gemuruh dan dentuman juga terdengar hingga Pos Pengamatan Gunungapi, yang disertai kilatan petir dalam kolom erupsi," ujar Abdul.
Adapun pada erupsi yang kedua pada pukul 20.34 WIT, tinggi kolom abu teramati setinggi 1.000 meter dari puncak kawah berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan timur. "Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 2 menit 7 detik," ujar Abdul.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) hingga hari ini masih menetapkan status Gunungapi Ibu dalam level IV atau “Awas”. PVMBG merekomendasikan wilayah radius 4 kilometer harus dikosongkan dari seluruh aktivitas warga. Selain itu, PVMBG menetapkan perluasan sektoral berjarak 7 kilometer ke arah bukaan kawah aktif untuk dikosongkan.
"Atas rekomendasi tersebut, masyarakat diminta untuk mematuhi apa yang sudah ditetapkan demi keselamatan bersama. Masyarakat juga diharapkan tidak panik namun tetap waspada," ujar Abdul.
Abdul Muhari memerinci, sebanyak 400 orang yang dievakuasi tersebut berasal dari tujuh desa di Halmahera Barat antara lain Desa Gam Ici dan Desa Tongte Ternate.
Ia menyebutkan laporan yang diterima tim gabungan terdiri dari Babinsa, Tagana, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hingga Ahad siang ini masih melangsungkan proses evakuasi dan mendata identitas para penduduk dalam radius tujuh kilometer dari kawah aktif Gunung Ibu.
Badai vulkanik...