Senin 20 May 2024 08:33 WIB

Drama Suning di Inter Milan, Pengamat: Era Erick Dikelola dengan Stabilitas Jangka Panjang

Investasi di klub sepak bola harus punya perspektif jangka panjang.

Red: Israr Itah
Para pemain Inter Milan merayakan gelar juara Serie A Liga Italia musim 2023/2024.
Foto: EPA-EFE/MATTEO BAZZI
Para pemain Inter Milan merayakan gelar juara Serie A Liga Italia musim 2023/2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat olahraga Fritz Simanjuntak menilai tidak mudah mengelola klub sepak bola level dunia. Tak hanya faktor prestasi yang menjadi ukuran keberhasilan, aspek manajerial dan bisnis yang dikeloa dengan stabil juga merupakan unsur utama yang harus diperhatikan sehingga klub sepak bola bisa meningkatkan kedua aspek tersebut. 

Dengan perkataan lain, investasi di klub sepak bola harus punya perspektif jangka panjang karena tantangannya banyak. Hal itu dinyatakan Fritz mengomentari kabar buruk yang tengah menimpa Inter Milan. 

Baca Juga

I Nerazzurri akan berganti kepemilikan setelah memenangi scudetto ke-20 pada 2023/2024. Pemilik sekarang, Suning Group gagal melunasi utang dan masih memiliki pinjaman sebesar 395 juta euro (Rp 6,8 triliun) kepada Oaktree Capital yang jatuh tempo pada 20 Mei nanti. Dengan perincian, sebanyak 275 juta euro (Rp 4,7 triliun) merupakan utang pokok dan sisanya bunga selama tiga tahun.

“Sedih setelah mengetahui hal itu. Sebab Inter Milan sangat dekat dengan masyarakat kita karena klub ini pernah dimiliki Erick Thohir, yang kini Ketua Umum PSSI," kata Fritz.