Senin 20 May 2024 08:50 WIB

Drone Turki Deteksi Sumber Panas Diduga Titik Jatuh Helikopter Bawa Presiden Iran Raisi

Tim penyelamat Iran dikirimkan ke lokasi diduga titik jatuh helikopter Raisi.

Gambar terakhir helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi yang diberitakan Jatuh.
Foto: ISNA Photo
Gambar terakhir helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi yang diberitakan Jatuh.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pesawat drone Turki, Akinci, dilaporkan telah mendeteksi 'sumber panas' ditengarai merupakan helikoter Presiden Raisi yang jatuh. Drone terbang di barat laut wilayah Iran. 

Otoritas Turki mengatakan, drone tersebut dioperasikan dalam upaya pencarian atas permintaan Iran. Turki juga mengirimkan kendaraan dan tim penyelamat ke lokasi yang diduga tempat jatuhnya helicopter. 

Baca Juga

Menurut kantor berita Fars yang mengutip Bulan Sabit merah di sisi timur berbatasan dengan Azerbaizan menyatakan, tim penyelamat sudah dikirim ke lokasi 'sumber panas'. Tim akan membantu operasi pencarian. 

Seorang pejabat mengatakan, titik lokasi sumber panas, masuk di daerah Tavil. Sebanyak 73 tim diterjukan, termasuk anjing pelacak. Namun upaya menempuh ke titik lokasi terkendala oleh cuaca hujan dan berkabut.  

Sebelumnya, pejabat pemerintah Iran mengatakan helikopter yang membawa Presiden Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengalami kecelakaan saat melewati daerah pegunungan di tengah kabut dalam perjalanan pulang dari perbatasan Azerbaijan.

Pejabat itu mengatakan nyawa Raisi dan Amirabdollahian terancam usai kecelakaan helikopter. "Kami masih berharap tapi informasi yang datang dari lokasi kecelakaan sangat mengkhawatirkan," kata pejabat yang tidak bersedia disebutkan namanya itu, Ahad (19/5/2024).

 

 

sumber : Aljazirah
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement