REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –Nabi Muhammad SAW telah menyampaikan banyak ramalan dan peristiwa yang akan terjadi di akhir zaman, yang terdokumentasi dalam hadis panjang yang diriwayatkan dari An-Nawwas bin Sam'an.
Hadits tersebut menjadi sumber penting bagi umat Islam dalam memahami tanda-tanda akhir zaman dan persiapan menghadapinya. Dalam hadits ini, Nabi Muhammad SAW menggambarkan tentang berbagai fitnah dan ujian yang akan muncul di dunia menjelang kiamat.
Termasuk juga mencakup penjelasan tentang tanda-tanda kiamat seperti munculnya Dajjal, kedatangan Imam Mahdi, dan turunnya Nabi Isa AS. Ini mengingatkan umat Islam untuk selalu mempersiapkan diri melalui ketakwaan kepada Allah SWT dalam menghadapinya.
Di bawah ini adalah kutipan ujung hadits yang diriwayatkan dari An-Nawas bin Sam'an, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"ويبقى شرار الناس يتهارجون فيها تهارُج الحُمر، فعليهم تقوم الساعة"؛ [رواه مسلم]
"Yang tersisa hanyalah manusia-manusia jahat yang membuat huru hara di bumi seperti perilaku keledai. Pada merekalah hari kiamat terjadi." (HR. Muslim)
Ada beberapa hal yang dapat dipetik dari hadits akhir zaman yang diriwayatkan dari Nawwas bin Sam'an ini, khususnya terkait Dajjal.
Pertama, Dajjal adalah salah satu tanda besar kiamat yang disebutkan dalam hadits-hadits. Fitnah yang ditimbulkan oleh Dajjal sangatlah besar, bahkan merupakan fitnah terbesar yang akan dihadapi umat Islam.
Di antara ciri Dajjal adalah memiliki rambut yang sangat lebat dan mata yang seperti anggur mengambang serta salah satu matanya buta.
Kedua, Dajjal akan muncul di antara wilayah Irak dan Syam. Dia akan tinggal di dunia selama empat puluh hari, dengan perhitungan waktu yang berbeda-beda.
Sehari seperti setahun, sehari seperti sebulan, sehari seperti seminggu biasa, dan sisanya seperti hari-hari biasa manusia.
Ketiga, kejahatan Dajjal akan menyebar dengan cepat di seluruh penjuru bumi, sehingga tidak ada tempat yang aman dari fitnah dan tipu dayanya, kecuali Makkah dan Madinah, di mana dia tidak akan bisa masuk ke wilayah tersebut.
Keempat, Allah SWT memberikan kekuatan luar biasa kepada Dajjal, seperti kemampuannya bergerak cepat di bumi, menurunkan hujan, serta kemampuan menarik harta benda dari bumi yang akan mengikuti dia seperti lebah mengikuti pemimpinnya.
Kelima, dianjurkan untuk menyampaikan kejahatan dan kedustaan Dajjal di akhir zaman nanti, untuk mengingatkan umat Islam tentang betapa berbahayanya fitnah yang akan dia timbulkan.
Keenam, Rasulullah SAW memiliki perhatian dan kekhawatiran yang besar terhadap umatnya, karena akan munculnya para pendusta dan penyesat di masa yang akan datang sepeninggal beliau.
Ketujuh, Allah SWT telah memberikan rahmat yang besar kepada orang-orang beriman dengan memberikan mereka senjata untuk melawan fitnah Dajjal, seperti mengetahui ciri yang menunjukkan dusta dan tipu daya Dajjal.
Orang beriman juga mampu membaca apa yang tertulis di jidat Dajjal yang menjadi tanda kekafirannya. Orang beriman juga hafal Surat Al-Kahfi sebagai perlindungan dari fitnah Dajjal.
Kedelapan, hadits tersebut mendorong agar tetap teguh di tengah cobaan dan tidak terpengaruh. Kesembilan, hadits itu juga menyampaikan keutamaan Surat Al-Kahfi dan bahwa ayat-ayat awalnya merupakan perlindungan dari fitnah Dajjal.