Senin 20 May 2024 16:37 WIB

Tren Aneh Tapi Nyata di Korea: Orang Dewasa Pelihara Batu untuk Mengatasi Kesepian

Batu peliharaan tersebut didandani dan diajak berbicara selayaknya teman.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Qommarria Rostanti
Batu (ilustrasi). Orang dewasa Korea memutuskan memelihara batu untuk mengatasi rasa kesepian.
Foto: Dok. Freepik
Batu (ilustrasi). Orang dewasa Korea memutuskan memelihara batu untuk mengatasi rasa kesepian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sebuah survei yang dilakukan oleh Harvard Graduate School of Education pada September 2023 menunjukkan, lebih dari sepertiga masyarakat Amerika Serikat dalam kelompok usia 18 hingga 25 tahun sering merasa kesepian. Hal ini rupanya dirasakan pula oleh masyarakat Korea Selatan. Untuk mengatasi kesepian itu, mereka memutuskan untuk memelihara batu.

Fenomena kesepian membuat banyak orang mengatasinya dengan cara yang "unik". Dilansir South China Morning Post, termasuk masyarakat dewasa di Korea Selatan yang telah memutuskan untuk memelihara batu sebagai hewan peliharaan untuk menemukan rasa persahabatan. 

Baca Juga

Seorang wanita berusia 30 tahun yang juga seorang peneliti farmasi di Korea Selatan, Lee mengidentifikasi batu peliharaannya sebagai seorang gadis dan melihatnya sebagai teman. Bahkan, ia membuatkan selimut dari handuk bekas untuk batu peliharaannya.

“Saya kadang-kadang mengeluh kepada batu saya tentang betapa melelahkannya hari yang saya alami di tempat kerja,” kata Lee kepada Wall Street Journal.

Wanita Korea lainnya dari Seoul menyatakan bahwa batu yang diberi nama Bang-bang-i (Bahasa Korea untuk "melompat dalam kebahagiaan"), memberinya rasa tenang. “Ada rasa tenang saat mengetahui bahwa batuan alam ini telah mengalami banyak pelapukan seiring berjalannya waktu hingga mencapai kondisi saat ini,” kata wanita berusia 33 tahun, yang menyimpan batu tersebut di sakunya dan membawanya berjalan-jalan dan ke gym.

Kisah tersebut memicu banyak diskusi di media lokal, dan beberapa orang mengenang pengalaman mereka memelihara batu sebagai hewan peliharaan. “Tren ini mengingatkan saya ketika saya masih kecil, saya mengambil kerikil dari sungai. Saya menggambar wajah di atasnya dan mendandaninya. Ini sangat lucu. Saya jadi ingin memilikinya lagi,” tulis seorang pengguna.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement