Senin 20 May 2024 23:17 WIB

Pengamat: Kematian Presiden Raisi Perkuat Kelompok Konservatif

Raisi dinilai mengambil jalan untuk meningkatkan hubungan dengan Rusia.

Red: Teguh Firmansyah
Iran berduka atas meninggalnya Presiden Raisi.
Foto: EPA-EFE/ERDEM SAHIN
Iran berduka atas meninggalnya Presiden Raisi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat hubungan internasional Dinna Prapto Raharja menilai bahwa kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian dalam kecelakaan helikopter berpotensi mengkonsolidasi gerakan kelompok konservatif, yakni para pendukung Raisi.

"Hal ini untuk memastikan bahwa Iran tidak keluar dari jalur yang digariskan pemimpin sebelumnya yang wafat itu," kata Dinna saat dihubungi Antara di Jakarta pada Senin.

Baca Juga

Pendiri think-tank independen Synergy Policies itu menjelaskan Presiden Raisi adalah pemimpin yang mengedepankan konsep revolusionisme pragmatis.

"Raisi memilih posisi tegas dalam negosiasi yang mengarah pada menekan Iran dan berusaha keras mengeluarkan Iran dari sanksi-sanksi AS dan negara-negara Barat," katanya.