Selasa 21 May 2024 11:30 WIB

Kebijakan Suku Bunga The Fed Masih Terombang Ambing

Inflasi AS diperkirakan turun tahun ini, meskipun lebih lambat dari perkiraannya.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Lida Puspaningtyas
Dalam file foto 5 Februari 2018 ini, stempel Dewan Gubernur Sistem Federal Reserve Amerika Serikat dipajang di tanah di Gedung Dewan Federal Reserve Marriner S. Eccles di Washington.
Foto: AP Photo/Andrew Harnik
Dalam file foto 5 Februari 2018 ini, stempel Dewan Gubernur Sistem Federal Reserve Amerika Serikat dipajang di tanah di Gedung Dewan Federal Reserve Marriner S. Eccles di Washington.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pembuat kebijakan The Fed diperkirakan akan menahan suku bunga acuan di level yang sama saat mereka bertemu untuk menetapkan suku bunga acuan lagi bulan depan. The Fed telah menaikkan suku bunga ke level tertinggi dalam 23 tahun terakhir dan mempertahankannya di level tersebut guna menurunkan inflasi ke target jangka panjangnya, yaitu sebesar 2 persen. 

Wakil Gubernur The Fed Philip Jefferson mengatakan,saat ini inflasi masih turun, meskipun tak secepat yang diinginkan. Meskipun, data pekan lalu telah menunjukkan pelonggaran tekanan harga konsumen dan ritel pada bulan April, beberapa di antaranya pun pada hari Senin menyerukan kehati-hatian kebijakan yang berkelanjutan. 

Baca Juga

“Masih terlalu dini untuk mengatakan apakah perlambatan proses disinflasi baru-baru ini akan bertahan lama, meskipun data bulan April cukup menggembirakan” ujar Jefferson yang juga merupakan Anggota Tetap Komite Penetapan Suku Bunga The Fed pada konferensi Mortgage Bankers Association di New York dikutip Reuters, Selasa (21/5/2024).

"Dalam menilai sikap kebijakan moneter yang tepat dari waktu ke waktu, saya akan mengkaji data yang masuk, prospek yang berkembang, dan keseimbangan risiko dengan hati-hati," sambung Jefferson.