Selasa 21 May 2024 12:30 WIB

Mengapa Jamaah Haji Dilarang Mengejek dan Bertengkar? Ini Penjelasan Alquran

Jamaah haji harus menjaga akhlak selama di Tanah Suci.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Erdy Nasrul
Sejumlah umat Islam bermain dengan burung merpati di kawasan Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Senin (19/5/2024). Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyatakan jamaah calon haji gelombang pertama sebanyak 8 kloter mulai diberangkatkan dari Madinah ke Makkah pada 20 Mei 2024.
Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Sejumlah umat Islam bermain dengan burung merpati di kawasan Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Senin (19/5/2024). Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyatakan jamaah calon haji gelombang pertama sebanyak 8 kloter mulai diberangkatkan dari Madinah ke Makkah pada 20 Mei 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alquran sudah memperingatkan umat Islam yang sedang melaksanakan ibadah haji agar tidak mengucapkan kata-kata keji, mengejek, bertengkar dan bermusuhan. 

Sebelumnya, viral video Ojak, ayah pedangdut Ayu Ting Ting, yang mengamuk ke jamaah haji Malaysia karena sang jamaah disebut menghina Indonesia sebagai negara miskin. Peristiwa tersebut sebaiknya mengingatkan kembali umat Islam khususnya yang sedang ibadah haji terhadap kandungan makna Alquran, Surat Al-Baqarah Ayat 197.

Baca Juga

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

اَلْحَجُّ اَشْهُرٌ مَّعْلُوْمٰتٌ ۚ فَمَنْ فَرَضَ فِيْهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوْقَ وَلَا جِدَالَ فِى الْحَجِّ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ يَّعْلَمْهُ اللّٰهُ ۗ وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ

Al-ḥajju asyhurum ma‘lūmāt(un), faman faraḍa fīhinnal-ḥajja falā rafaṡa wa lā fusūqa wa lā jidāla fil-ḥajj(i), wa mā taf‘alū min khairiy ya‘lamhullāh(u), wa tazawwadū fa'inna khairaz-zādit-taqwā, wattaqūni yā ulil-albāb(i).

"(Musim) haji itu (berlangsung pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi. Siapa yang mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, janganlah berbuat rafas, berbuat maksiat, dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji. Segala kebaikan yang kamu kerjakan (pasti) Allah mengetahuinya. Berbekallah karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat" (QS Al Baqarah ayat 197).

Waktu untuk mengerjakan haji itu sudah ada ketetapannya yaitu pada bulan-bulan yang sudah ditentukan dan tidak dibolehkan pada bulan-bulan yang lainnya. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan sudah berlaku di dalam mazhab Abu Hanifah, Syafi'i dan Imam Ahmad, bahwa waktu mengerjakan haji itu pada bulan Syawal, Zulkaidah sampai dengan terbit fajar pada malam 10 Dzulhijah. 

Ketentuan-ketentuan waktu haji ini telah berlaku dari sejak Nabi Ibrahim Alaihissalam dan Nabi Ismail Alahissalam. Setelah agama Islam datang ketentuan-ketentuan itu tidak diubah, malahan diteruskan sebagai-mana yang berlaku. 

Orang-orang yang sedang mengerjakan haji dilarang bersetubuh, mengucapkan kata-kata keji, melanggar larangan-larangan agama, berolok-olok (saling mengejek), bermegah-megah, bertengkar, dan bermusuhan. 

Semua perhatian ditujukan untuk berbuat kebaikan semata-mata. Hati dan pikiran hanya tercurah kepada ibadah, mencari keridaan Allah dan selalu mengingat-Nya. 

Apa saja kebaikan yang dikerjakan seorang Muslim yang telah mengerjakan haji, pasti Allah akan mengetahui dan mencatatnya dan akan dibalas-Nya dengan pahala yang berlipat ganda. 

Agar ibadah haji dapat terlaksana dengan baik dan sempurna maka setiap orang hendaklah membawa bekal yang cukup, lebih-lebih bekal makanan, minuman, pakaian dan lain-lain, yaitu bekal selama perjalanan dan mengerjakan haji di Tanah Suci dan bekal untuk kembali sampai di tempat masing-masing. 

Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, Abu Daud, an-Nasa'i, dan lain-lain dari Ibnu Abbas bahwa dia mengatakan, "Ada di antara penduduk Yaman, bila mereka pergi naik haji tidak membawa bekal yang cukup, mereka cukup bertawakal saja kepada Allah. Setelah mereka sampai di Tanah Suci, mereka akhirnya meminta-minta karena kehabisan bekal." 

Maka bekal yang paling baik adalah bertakwa, dan hendaklah membawa bekal yang cukup sehingga tidak sampai meminta-minta dan hidup terlunta-lunta. Allah mengingatkan, agar ibadah haji itu dikerjakan dengan penuh takwa kepada Allah dengan mengerjakan segala yang diperintahkan-Nya dan meninggalkan segala yang dilarang-Nya. Dengan begitu akan dapat dicapai kebahagiaan dan keberuntungan yang penuh dengan rida dan rahmat Ilahi (Tafsir Kementerian Agama).

Sebelumnya diberitakan, ayah Ayu Ting Ting mengamuk ke jamaah haji Malaysia karena disebut menghina Indonesia sebagai negara miskin. Video Ayah Ojak mengamuk pun viral di media sosial. Dalam narasi yang menjelaskan video tersebut, Ayah Ojak dan istrinya, Umi Kalsum, sedang berangkat haji di Makkah. Dalam video tersebut, Ayah Ojak yang mengenakan pakaian hitam terlihat lepas kendali.

Seorang pria berusaha menenangkan Ayah Ojak yang hendak menghampiri jamaah haji Malaysia. "Jangan menghina negara saya, ya. Saya ini Indonesia," teriak Ayah Ojak. Tak hanya Ayah Ojak saja yang marah, Umi Kalsum pun ikut serta marah kepada jamaah haji Malaysia yang dinarasikan menghina Indonesia sebagai negara miskin. Sembari menunjuk-nunjuk, Ayah Ojak yang terlihat emosi berteriak, "(Orang Indonesia) banyak orang suksesnya, bukan Malaysia aja."

"Yang paling tajir siapa? Orang Indonesia yang banyak. Astaghfirullahaladzim," ujar Umi Kalsum sambil terlihat mengurut dadanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement