Selasa 21 May 2024 15:32 WIB

Cium Kejanggalan, Pakar: Ada Tiga Heli, Kenapa Helikopter Presiden Iran Raisi yang Jatuh?

Delegasi Iran pimpinan Brigadir Ali Abdollahi sidik sebab jatuhnya helikopter Raisi.

Rep: Teguh/Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Lokasi jatuhnya helikopter yang membawa Presiden Iran Raisi.
Foto: EPA-EFE/AZIN HAGHIGHI/MOJ NEWS
Lokasi jatuhnya helikopter yang membawa Presiden Iran Raisi.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHEREN --  Teka-teki penyebab jatuhnya helikopter yang ditumpangi Presiden Iran Ibrahim Raisi masih menjadi misteri. Sejumlah analisis memperkirakan jatuhnya pesawat disebabkan oleh faktor cuaca yang berkabut dan kendala mekanis. 

Namun spekulasi lain mempertanyakan kemungkinan keterlibatan intelijen Israel dalam kejadian tersebut.  Salah satu pertanyaan itu disampaikan Michael Maloof seorang, pensiunan analis keamanan senior Ketika ditanya oleh Sputnik dalam program, 'The Critical Hour on Monday', kemarin. 

Baca Juga

"Ada tiga helikopter terbang berjajar bersamaan, satu tiba-tiba jatuh. Tidak ada mayday. Tidak ada (tanda apapun)," ujarnya. 

Kalaupun kondisi itu berkabut, kata ia, bagaimana mungkin dua helikopter lainnya dapat balik dengan selamat. "Tapi tidak dengan Presiden?" katanya.

Delegasi Raisi Bersama Menlu terbang di atas Provinsi Azerbaizan Timur, Iran. Mereka melalui wilayah yang berbatasan dengan Azerbaijan, sekutu dekat Israel. 

Israel telah membantah terlibat dalam kasus kecelakaan helikopter dan kematian Raisi.  Namun Maloof memberi catatan, Israel punya sejarah ditengarai terlibat dalam operasi rahasia di Iran termasuk dalam kasus pengeboman jaringan pipa hingga pembunuhan ilmuwan nuklir. 

"Ada peristiwa lain yang terjadi di negara-negara Barat, termasuk percobaan pembunuhan terhadap perdana menteri Slowakia, jadi ini tidak terjadi secara terpisah, ada sesuatu yang lebih besar sedang terjadi," katanya berspekulasi. 

Pada hari yang sama Ketika Presiden Iran tewas dalam kecelakaan helikopter, pemerintahan Republik Demokratik Kongo mengaku telah menggagalkan upaya kudeta. Sebanyak 50 orang telah ditangkap, termasuk tiga warga Amerika. 

Lakukan investigasi

Presiden Iran Ibrahim Raisi dipastikan meninggal dunia setelah helikopter yang ditumpanginya jatuh dan menabrak tebing di hutan Dizmar, Provinsi Azerbaizan Timur, Iran. Menteri Luar Negeri Amirabdollahian juga dilaporkan ikut tewas dalam kecelakaan tersebut.  Dalam pencarian tampak bagaiman helikopter jatuh hancur dan terbakar. 

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jendral Mohammad Bagheri menugaskan delegasi tingkat tinggi untuk menyelidiki kasus jatuhnya helikopter yang menewaskan Presiden Ebrahim Raisi beserta tim pendampingnya. Delegasi itu, yang dipimpin Brigadir Ali Abdollahi, sudah diberangkatkan ke lokasi kejadian dan memulai penyelidikan.

Sementara itu di media sosial ramai tagar Mossad atau badan intelijen Israel. Tagar Mossad diposting hingga 117 ribu dan masuk dalam popular dunia.  Otoritas Zionis seperti diketahui merupakan musuh berat Iran. Beberapa kali mereka terlibat perseteruan. 

Apalagi beberapa waktu lalu, Teheran yang digawangi oleh Raisi dan Khamenei sempat meluncurkan rudal ke arah Israel sebagai balasan terhadap serangan kedubes Iran.  

Salah satu desas-desus yang beredar di jaring media sosial adalah pilot yang membawa helikopter Presiden Iran adalah agen Mossad bernama Eli Koptar.  Tentu laporan ini belum dapat terkonfirmasi, dan justru menjadi bahan ejekan  

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَمَّا رَجَعَ مُوْسٰٓى اِلٰى قَوْمِهٖ غَضْبَانَ اَسِفًاۙ قَالَ بِئْسَمَا خَلَفْتُمُوْنِيْ مِنْۢ بَعْدِيْۚ اَعَجِلْتُمْ اَمْرَ رَبِّكُمْۚ وَاَلْقَى الْاَلْوَاحَ وَاَخَذَ بِرَأْسِ اَخِيْهِ يَجُرُّهٗٓ اِلَيْهِ ۗقَالَ ابْنَ اُمَّ اِنَّ الْقَوْمَ اسْتَضْعَفُوْنِيْ وَكَادُوْا يَقْتُلُوْنَنِيْۖ فَلَا تُشْمِتْ بِيَ الْاَعْدَاۤءَ وَلَا تَجْعَلْنِيْ مَعَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ
Dan ketika Musa telah kembali kepada kaumnya, dengan marah dan sedih hati dia berkata, “Alangkah buruknya perbuatan yang kamu kerjakan selama kepergianku! Apakah kamu hendak mendahului janji Tuhanmu?” Musa pun melemparkan lauh-lauh (Taurat) itu dan memegang kepala saudaranya (Harun) sambil menarik ke arahnya. (Harun) berkata, “Wahai anak ibuku! Kaum ini telah menganggapku lemah dan hampir saja mereka membunuhku, sebab itu janganlah engkau menjadikan musuh-musuh menyoraki melihat kemalanganku, dan janganlah engkau jadikan aku sebagai orang-orang yang zalim.”

(QS. Al-A'raf ayat 150)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement