REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan total korban jiwa dalam serangan militer Israel ke kamp pengungsian Jenin bertambah menjadi tujuh orang. Kementerian mengatakan sembilan orang juga terluka dalam penyerbuan tersebut termasuk dua orang yang masih keadaan kritis.
Dikutip dari Aljazirah, Selasa (21/5/2024) tentara Israel menghalangi tim penyelamat untuk menjangkau korban luka. Kantor berita Palestina Wafa mengutip Masyarakat Palang Merah Palestina mengatakan para korban luka termasuk sejumlah siswa.
Serbuan paling mematikan di Jenin dalam beberapa bulan terakhir ini menambah warga Palestina di kamp pengungsian itu yang dibunuh militer dan pemukim Israel sejak 7 Oktober lalu. Total korban jiwa akibat serangan militer dan pemukim Israel menjadi lebih dari 500 orang.
Jenin merupakan titik konfrontasi antara militer Israel dan kelompok perlawanan Palestina sejak 7 Oktober lalu.
Pada Oktober pasukan Israel membunuh 14 orang Palestina dalam serbuan Jenin. Pada Januari tahun ini setidaknya tujuh warga Palestina tewas dalam serangan drone Israel yang mengincar warga yang sedang berkumpul di kota itu.
Sementara, Israel melanjutkan serangannya ke pemukiman-pemukiman warga sipil di Gaza. Militer Israel menyerang pemukiman Mashrou di Kota Beit Lahiya, sebelah utara Jabalia di Gaza.
Serangan itu menghancurkan beberapa bangunan tempat tinggal dan membuat sejumlah orang terjebak di bawah reruntuhan. Aljazirah melaporkan serangan tersebut memicu kepanikan pada ribuan warga Palestina yang berlindung di sana.
Seorang pria mengatakan serangan itu terasa seperti ada gempa bumi."Potongan daging berserakan di dinding-dinding. Lihat sendiri, saya mengumpulkan potongan-potongan daging. ini milik anak-anak, perempuan dan bayi, semoga Allah menghukum mereka yang bertanggung jawab," katanya.
Seorang anak perempuan yang bersedih mengatakan ia pulang ke rumah lalu menemukan semua saudara dan saudarinya sudah tidak ada. "Mereka semua sudah dibunuh, hancur berkeping-keping, daging mereka berserakan di mana-mana," katanya.