REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sebelum kasus pembunuhan dan perkosaan menimpanya pada 27 Agustus 2016, Vina pernah bersekolah di SMPN 13 Kota Cirebon. Sosoknya dikenang sebagai siswa yang baik dan sopan kepada guru. Hal itu disampaikan Menoek Tri Mulyani, wali kelas Vina di kelas 9F SMPN 13 Kota Cirebon.
‘’Vina anak yang baik, mengikuti pelajaran dengan baik, dan akrab dengan teman-temannya,’’ ujar Menoek, saat ditemui di SMPN 13 Kota Cirebon, Selasa (21/5/2024).
Menoek mengatakan, Vina dan teman-teman sekelasnya pun selalu kompak dan solid. Setiap kali ada even pertandingan antarkelas, Vina pun berpartisipasi secara aktif. Menoek mengakui, secara akademik, Vina memang tidak terlalu menonjol. Meski demikian, nilai-nilai pelajarannya selama sekolah cukup baik. ‘’(Sikap) Vina ke saya juga sopan,’’ kata Menoek.
Menoek pun mengaku sangat terkejut saat mendengar Vina menjadi korban kecelakaan. Apalagi kemudian diketahui bahwa Vina menjadi korban pembunuhan dan perkosaan yang dilakukan oleh gerombolan geng motor. ‘’Saya langsung lemes, ngenes (sedih), tidak bisa diutarakan. Sampai sekarang rasa (sedih) itu masih ada. Luar biasa, tidak bisa dibayangkan,’’ kata Menoek.
Tak hanya dirinya, kata Menoek, perasaan itu juga dialami para guru lainnya di SMPN 13 Kota Cirebon. Mereka tidak pernah menyangka anak didik mereka akan mengalami peristiwa seperti itu.
Hal senada diungkapkan Irwan selaku Guru Bimbingan dan Konseling. Dia pun mengenang sosok Vina sebagai siswa yang baik dan tidak memiliki catatan masalah selama bersekolah di SMPN 13 Kota Cirebon. ‘’Vina tidak ada masalah. Beliau anak yang baik, anak yang nurut, tidak ada masalah apapun,’’ kata Irwan.
Seperti diketahui, Vina merupakan korban pembunuhan dan perkosaan yang terjadi pada 2016 silam di Cirebon. Kasusnya kembali viral seiring tayangnya film Vina : Sebelum 7 Hari.