Selasa 21 May 2024 16:42 WIB

Nadiem Sebut Pembahasan Student Loan Melibatkan Kemenkeu

Program student loan masih menjadi diskusi di internal pemerintahan.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim.
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menanggapi adanya wacana student loan atau pinjaman untuk mahasiswa. Dia mengakui, saat ini, memang sudah ada pembicaraan internal di pemerintahan terkait program.

"Untuk saat ini masih dibahas secara internal Pak, belum ada detail yang cukup rinci untuk bisa diumumkan," ujar Nadiem dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2024).

Baca: KBRI London Punya Utang ke TfL Sebesar 5.690 Poundsterling

Meski begitu, Nadiem belum bisa menyampaikannya secara detail ke anggota dewan. Pasalnya, hal tersebut masih merupakan diskusi internal pemerintahan. Menurut dia, pembahasan terkait student loan tidak hanya di Kemendikbudristek saja, melainkan juga berkaitan dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

"Jadi belum ada keputusan ataupun detail yang bisa saya umumkan sekarang, baru tahapan diskusi," ujar Nadiem.

Wakil Ketua Komisi X Dede Yusuf Macan Effendi pun menanggapi wacana student loan yang sempat berembus untuk mahasiswa baru Institut Teknologi Bandung (ITB). Namun saat itu, Komisi X DPR tak setuju dengan penggunaan istilah pinjaman online (pinjol).

Baca: Mayjen Dian Andriani Ratna Dewi, Kowad Pertama Berpangkat Mayjen

"Student loan itu kan sebenarnya usulan di sini (Komisi X), kita bilang jangan pinjol dong, tapi Himbara (bank BUMN) bikin sebuah konsep student loan," ujar Dede Yusuf.

Sebelumnya, Keluarga Mahasiswa (KM) ITB menolak wacana student loan atau pinjaman pelajar yang digulirkan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. Mereka menilai kebijakan tersebut hanya akan memberatkan mahasiswa setelah lulus dari kampus.

"Untuk student loan itu menurut kami cukup memberatkan," ujar Wakil Menteri Koordinator Sosial Politik KM ITB, Revanka Mulya usai rapat dengan rektorat, Selasa (30/1/2024).

Baca: Wamenhan dan Dubes Korsel Bahas Kerja Sama Pertahanan

Dia menilai, masih banyak skema yang dapat dipilih untuk membantu mahasiswa dengan mengutamakan beasiswa. Student loan hanya akan memberatkan mahasiswa setelah lulus.

"Student loan akan memberatkan mahasiswa setelah mereka lulus dari kampus, karena ada beban yang harus dibayarkan," kata Revanka.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement