Selasa 21 May 2024 18:56 WIB

Unpatti-ITS dan London College University Kerja Sama Bidang Perikanan

ITS akan terus bangun kerja sama dengan kampus dari negara lain.

Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi suasana kampus ITS.
Foto: Antara/Moch Asim
Ilustrasi suasana kampus ITS.

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Universitas Pattimura (Unpatti) bersama Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan London College University (LCU) melakukan kerja sama bidang perikanan terkait riset kapal perikanan di daerah itu.

"Kerja sama ini untuk mengimplementasikan hasil riset kolaborasi tentang keselamatan kapal perikanan melalui aplikasi mobile app kepada para pengguna," kata Rektor Unpatti Prof Freddy Leiwakabessy dalam keterangan yang diterima di Ambon, Selasa.

Baca Juga

Dijelaskannya kerja sama ini diawali dengan workshop terkait justifikasi dan implementasi instrumen keselamatan stabilitas kapal dan keselamatan ABK di laut serta Implementasi hasil riset tentang desain baru penggunaan alat pembantu penangkapan ikan dan aplikasi sistem pencahayaan berdasarkan energi surya.

Dalam keterangannya ketua panita workshop Dr Wolter R Hetharia mengatakan pengembangan bidang kerja sama institusi perguruan tinggi merupakan suatu usaha yang mutlak dalam rangka pelaksanaan program Tri-Dharma perguruan tinggi.

Keterlibatan kerja sama perguruan tinggi secara nasional/internasional menunjukkan kualitas perguruan tinggi tersebut pada tingkat nasional/internasional. Hubungan timbal balik antar institusi pada level nasional / internasional ini memberikan dampak positif terhadap kemajuan antar institusi dalam bidang pendidikan, penelitian, pengabdian dan kerjasama.

Dikatakan lebih lanjut, bahwa dalam workshop ini, dilakukan presentasi desiminasi hasil riset kerjasama Unpatti-LCU yang disampaikan oleh Dr Andrea Grech La Rosa dan Dr Wolter Hetharia Unpatti terkait dengan keselamatan kapal perikanan serta desain dan aplikasi energi surya untuk rumpon perikanan.

“Hari ini dipresentasikan rumpun modern dengan tenaga surya untuk sistem penerangan, yang sudah digunakan di kampung nelayan Desa Hitu Maluku dan hasilnya sangat memuaskan tinggal dilanjutkan dengan riset untuk parameter yang harus dikembangkan," kata Dr Hetharia.

Ia melanjutkan bahwa workshop pada kampung nelayan di Desa Hitu dilakukan untuk memberikan edukasi penerapan keselamatan para nelayan dengan tujuan agar para nelayan serta kapal-kapal perikanan di daerah Maluku dapat beroperasi secara aman, dan adanya peningkatan kesejahteraan ekonomi bagi para nelayan.

Sementara itu Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Dominggus Malle mengatakan, Banyak kegiatan yang telah dilakukan dari kolaborasi ini yang fokusnya adalah inovasi bagi keselamatan selama proses pelayaran dan proses penangkapan ikan.

“Maluku merupakan wilayah kepulauan dan sebagian besar masyarakat bermata pencarian sebagai nelayan. Dalam melakukan aktivitasnya, selalu menggunakan perahu dengan berbagai ukuran. Terkadang kondisi alam menjadi ancaman tersendiri bagi para nelayan, untuk itu pemerintah atau institusi pendidikan harus konsen untuk membantu mencari solusi yang inovatif dan berguna bagi masyarakat," tuturnya.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

  • 1 kali
  • 2 kali
  • 3 kali
  • 4 kali
  • Lebih dari 5 kali
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement