MOTORESTO.ID, JAKARTA -- Mantan pembalap MotoGP, Jorge Lorenzo, baru-baru ini diundang dalam podcast ‘The Wild Project’ oleh Jordi Wild, di mana ia berbagi banyak cerita menarik tentang karier dan kehidupannya setelah pensiun.
Dikutip dari The Wild Project lewat Motosan, Jorge Lorenzo menceritakan pengalamannya ketika pergi berlibur ke Bali setelah pensiun.
"Di Indonesia, saya lebih dikenal daripada di Spanyol dan Italia," ungkapnya.
"Yamaha dan Honda menjual lebih dari 4 juta skuter setiap tahun di sana, dan kami, para pembalap MotoGP Yamaha, menjadi wajah dari kampanye tersebut."
Lorenzo juga menjelaskan bahwa selama bertahun-tahun, ia dan Valentino Rossi sering digunakan untuk promosi di Indonesia, muncul di iklan televisi utama yang ditonton oleh jutaan orang.
Lorenzo juga mengungkapkan pengalaman yang kurang menyenangkan dengan penggemar Rossi, terutama saat mereka berdua berada di Yamaha.
"Salah satu momen paling menegangkan adalah ketika saya memenangkan kejuaraan dunia terakhir saya di Valencia pada tahun 2015," katanya.
"Mayoritas penonton di sana adalah penggemar Rossi. Ketika kami tiba di 'parc fermé', banyak dari mereka yang mencemooh saya dan Marc Márquez."
Lorenzo mengenang insiden lain yang terjadi saat perayaan di motorhome-nya.
"Ada sekelompok orang yang menghina ibu dan teman dekat saya, mengatakan bahwa kami telah mencuri kejuaraan dunia dari mereka. Rasanya seperti Rossi adalah orang Spanyol dan kami adalah orang asing," ujarnya.
Menghadapi semua kritik dan tekanan, Lorenzo mengembangkan mentalitas yang kuat.
"Saya menjadi mesin mental. Ketika saya menurunkan visor helm saya, saya hanya fokus pada tikungan berikutnya. Itu adalah kunci keberhasilan saya. Saya tahu tujuan saya dan saya yakin akan mencapainya," tegasnya.
Jorge Lorenzo tidak hanya berbagi pengalaman pahitnya, tetapi juga menunjukkan bagaimana ia mengatasi tekanan dan kritik untuk mencapai puncak dalam karier balapannya. Dengan cerita-ceritanya, Lorenzo memberikan gambaran yang jelas tentang dunia MotoGP dan dinamika di balik layar yang jarang diketahui publik.
Ikuti Whatsapp Channel Republika