Rabu 22 May 2024 14:16 WIB

WHO Temukan Kenaikan Signifikan Infeksi Menular Seksual

Kasus sifilis meningkat 10 kali lipat, terutama di wilayah Amerika dan Afrika.

Red: Friska Yolandha
Bakteri sifilis. Epidemi HIV, virus hepatitis, dan infeksi menular seksual (IMS) terus menimbulkan tantangan yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat.
Foto: Flickr
Bakteri sifilis. Epidemi HIV, virus hepatitis, dan infeksi menular seksual (IMS) terus menimbulkan tantangan yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Epidemi HIV, virus hepatitis, dan infeksi menular seksual (IMS) terus menimbulkan tantangan yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat. Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit menular seksual menyebabkan 2,5 juta kematian setiap tahunnya.

Menurut publikasi WHO yang dirilis Selasa (22/5/2024), IMS meningkat di sejumlah kawasan karena jumlah kasus yang melebihi target yang ditetapkan. Pada 2022, negara-negara anggota WHO menetapkan target pengurangan jumlah infeksi sifilis pada orang dewasa sebesar sepuluh kali lipat hingga 2030, dari 7,1 juta menjadi 0,71 juta.

Baca Juga

"Namun, kasus sifilis baru di kalangan orang dewasa berusia 15-49 tahun pada 2022 meningkat lebih dari 1 juta menjadi 8 juta," kata laporan tersebut dikutip Anadolu.

Peningkatan tertinggi kasus tersebut terjadi di kawasan Amerika dan Afrika. "Meningkatnya insiden sifilis itu menimbulkan kekhawatiran besar," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Ghebreyesus.