Peserta mengikuti program pelatihan tata rias di Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu (22/5/2024). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Peserta mengikuti program pelatihan barista di Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu (22/5/2024). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Peserta mengikuti program pelatihan tata busana di Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu (22/5/2024). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Peserta mengikuti program pelatihan tata rias di Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu (22/5/2024). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Peserta mengikuti program pelatihan tata busana di Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu (22/5/2024). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Peserta mengikuti program pelatihan barista di Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu (22/5/2024). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Peserta mengikuti program pelatihan tata rias di Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu (22/5/2024). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Peserta mengikuti program pelatihan barista di Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu (22/5/2024). Dinas Tenaga Kerja , Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta menggelar program pelatihan berbasis kompetensi secara gratis bagi warga DKI Jakarta guna mengasah keterampilan sebagai bekal menghadapi dunia kerja. Program tersebut salah satunya pelatihan keterampilan make up artist, tata boga, tata busana, teknik komputer, bahasa Korea dan beragam kompetensi lainnya. Setiap peserta menjalani pelatihan selama 45 hari hingga dinyatakan lulus untuk mendapatkan sertifikat dari PPKD dan sertifikat kompetensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Adanya program tersebut diharapkan mampu menekan angka pengangguran ditengah situasi minimnya lapangan pekerjaan. Berdasarkan data BPS pada Februari 2024 mencatat bahwa sebanyak 30,20 persen atau 64,62 juta orang usia produktif (15-64 tahun) tidak aktif secara ekonomi pada Februari 2024. Selain itu, angka pengangguran terbuka tamatan SMK masih merupakan yang paling tinggi dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya yakni 8,62 persen. Oleh karena itu, Pemerintah harus memperluas ketersediaan lapangan pekerjaan sehingga mampu menyerap angkatan kerja dengan kualifikasi pendidikan tinggi. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Peserta mengikuti program pelatihan tata boga di Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu (22/5/2024). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA. -- Peserta mengikuti program pelatihan di Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu (22/5/2024).
Dinas Tenaga Kerja , Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta menggelar program pelatihan berbasis kompetensi secara gratis bagi warga DKI Jakarta guna mengasah keterampilan sebagai bekal menghadapi dunia kerja.
Program tersebut salah satunya pelatihan keterampilan make up artist, tata boga, tata busana, teknik komputer, bahasa Korea dan beragam kompetensi lainnya. Setiap peserta menjalani pelatihan selama 45 hari hingga dinyatakan lulus untuk mendapatkan sertifikat dari PPKD dan sertifikat kompetensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Adanya program tersebut diharapkan mampu menekan angka pengangguran ditengah situasi minimnya lapangan pekerjaan. Berdasarkan data BPS pada Februari 2024 mencatat bahwa sebanyak 30,20 persen atau 64,62 juta orang usia produktif (15-64 tahun) tidak aktif secara ekonomi pada Februari 2024.
Selain itu, angka pengangguran terbuka tamatan SMK masih merupakan yang paling tinggi dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya yakni 8,62 persen. Oleh karena itu, Pemerintah harus memperluas ketersediaan lapangan pekerjaan sehingga mampu menyerap angkatan kerja dengan kualifikasi pendidikan tinggi.
sumber : Republika/Thoudy Badai
Advertisement