Rabu 22 May 2024 18:34 WIB

Kemenhub Serahkan Aset Tiga Pelabuhan di Teluk Palu

Proses penyelesaian rehabilitasi Pelabuhan Teluk Palu telah melalui penelitian.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Proses penyerahan aset tiga pelabuhan di Teluk Palu, usai dilakukan rehabilitasi.
Foto: Antara
Proses penyerahan aset tiga pelabuhan di Teluk Palu, usai dilakukan rehabilitasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Kepelabuhanan menyerahkan aset tiga pelabuhan di Teluk Palu kepada Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Teluk Palu, usai dilakukan rehabilitasi.

"Penyerahan tersebut setelah penandatangan Berita Acara Serah Terima Aset (BASTA) Pelabuhan Teluk Palu, yaitu Pelabuhan Donggala, Pelabuhan Wani, dan Pelabuhan Pantoloan dari Satuan Kerja (Satker) Peningkatan Fungsi Kepelabuhanan Pusat kepada KSOP Kelas II Teluk Palu," kata Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Antoni Arif Priadi dalam keterangan di Jakarta, Rabu (22/5/2024).

Penandatanganan BASTA tersebut dilaksanakan oleh Direktur Kepelabuhanan Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub Muhammad Masyhud dengan Kepala KSOP Kelas II Teluk Palu Alexander Seleng Allokendek yang disaksikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Antoni Arif Priadi.

Antoni mengatakan, pekerjaan rehabilitasi dan rekonstruksi Pelabuhan Teluk Palu bertujuan untuk melakukan pemulihan infrastruktur pelabuhan yang terdampak pascabencana alam, termasuk pemulihan ekonomi masyarakat sekitar. Adapun Pelabuhan Teluk Palu merupakan salah satu hierarki pelabuhan utama di wilayah tengah Indonesia.

Menurut Antoni, pekerjaan pelabuhan dilakukan sejak November 2019 sampai Maret 2024 melalui loan agreement antara Pemerintah Republik Indonesia dan Asian Development Bank (ADB) terhadap Loan No. 3792-INO: Emergency Assistance for Rehabilitation and Reconstruction (EARR).

"Oleh karena itu, saya ucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak khususnya Direktorat Kepelabuhanan dan Penyedia Jasa Konstruksi yang telah bekerjasama dalam membantu terselesaikannya proyek pekerjaan rehabilitasi dan rekonstruksi Pelabuhan Teluk Palu," ujar Antoni.

Dia pun berharap, seluruh hasil pekerjaan dapat berfungsi dengan baik dan bermanfaat bagi seluruh pihak khususnya KSOP Kelas II Teluk Palu, sehingga fasilitas tersebut dapat digunakan untuk mendorong kemajuan perekonomian daerah maupun nasional. "Dan membangun konektivitas transportasi nasional serta menciptakan keselamatan pelayaran," ujar Antoni.

Direktur Kepelabuhanan Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub Muhammad Masyhud mengatakan, dalam proses penyelesaian pekerjaan rehabilitasi dan rekonstruksi Pelabuhan Teluk Palu telah dilakukan penelitian, pengujian, dan pendataan terkait dengan aset yang akan diserahterimakan.

Masyhud menyebutkan, fasilitas Pelabuhan Teluk Palu yang diserahterimakan antara lain Package Civil Works Sea Port 1: Works for Reconstruction of Donggala Port. Pembangunan paket itu, kata dia, dimulai sejak 15 Februari 2022 sampai 10 Maret 2024, meliputi dermaga penumpang dan kargo, gedung terminal penumpang, kantor wilker, masjid, dan kawasan fasilitas darat dengan nilai aset Rp 495 miliar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement