Rabu 22 May 2024 20:25 WIB

Laksanakan RUPST, Ini Susunan Baru Direksi dan Komisaris Garuda Indonesia

RUPST dihadiri pemegang 67,55 miliar lembar saham atau 73,85 persen pemegang saham.

Rep:  Rahayu Subekti/ Red: Gita Amanda
 PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk pada hari ini (22/5/2024) melangsungkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2023.
Foto: Garuda Indonesia
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk pada hari ini (22/5/2024) melangsungkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk pada hari ini (22/5/2024) melangsungkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2023. RUPST dihadiri pemegang 67,55 miliar lembar saham atau 73,85 persen dari keseluruhan pemegang saham Garuda Indonesia.

“Sesuai dengan ketentuan Kuorum Kehadiran Rapat, RUPST kali ini membahas sejumlah mata acara terkait dengan kinerja perseroan tahun buku 2023,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (22/5/2024). 

Baca Juga

Beberapa mata acara tersebut yakni Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2023, termasuk di dalamnya Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Laporan Keuangan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil (PUMK) Perseroan. Selain itu juga Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris yang berakhir pada 31 Desember 2023.

Sementara itu, melalui persetujuan Rapat pada agenda Perubahan Pengurus Perseroan tersebut turut menunjuk Marsekal TNI (Purn) Fadjar Prasetyo sebagai komisaris utama atau komisaris independen. Fadjar menggantikan Timur Sukirno yang kini menjabat sebagai komisaris independen.  

Lebih lanjut, pada RUPST tersebut turut mengangkat Enny Kristiani sebagai Direktur Human Capital and Corporate Service. Posisi tersebut sebelumnya diisi Rahmat Hanafi selaku Pelaksana Tugas Direktur Human Capital menggantikan posisi Almarhum Salman El Farisiy yang telah berpulang pada awal 2024.

Dengan adanya perubahan tersebut, berikut susunan Direksi Garuda Indonesia: 

1. Direktur Utama: Irfan Setiaputra 

2. Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko: Prasetio  

3. Direktur Niaga: Ade R. Susardi 

4. Direktur Operasi: Tumpal Manumpak Hutapea 

5. Direktur Teknik: Rahmat Hanafi

6. Direktur Human Capital dan Corporate Service: Enny Kristiani

Adapun susunan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

1. Komisaris Utama/Komisaris Independen: Marsekal TNI (Purn) Fadjar Prasetyo

2. Komisaris: Chairal Tanjung

3. Komisaris Independen: Timur Sukirno.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement