REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bhayangkara Polri turun meninjau warga korban bencana banjir bandang di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, menghibur anak-anak di pengungsian memberikan trauma healing.
Dalam keterangan tertulis DivHumas Polri di Jakarta, Rabu, Ketua Bhayangkari Polri Juliati Listyo Sigit mengunjungi posko pengungsian di Tanah Datar, membagikan bingkisan bantuan berupa sembako untuk pengungsi dewasa, dan anak-anak di pengungsian turut diberi hadiah.
Bersama anggota Bhayangkari, Juliati Listyo Sigit menyapa dan menghibur anak-anak korban bencana di pengungsian.
"Siapa yang bisa nyanyi lagu 17 Agustus?" tanya Juliati pada anak-anak di pengungsian.
Sejumlah anak langsung mengangkat tangan, berebut agar ditunjuk bernyanyi.
Seorang anak perempuan tampil bernyanyi dihadapan Juliati dan rombongan Bhayangkari Polri.
Istri dari Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo itupun ikut bernyanyi sambil bertepuk tangan di belakang anak perempuan tadi.
Kegiatan trauma healing ini juga dilakukan tim SSDM Polri, yang dipimpin Psikolog Utama TK. II Ropsi SSDM Polri Brigjen Pol. Desy Andriani.
Menurut Desy, anak-anak termasuk sasaran proses pemulihan trauma pascabencana dengan panggung hiburan sederhana.
Sejak Minggu (19/5), Tim psikolog SSDM Polri mendatangi lokasi terdampak bencana banjir lahar dingin di Posko Pengungsian Sungai Jambu, Batusangkar, Sumbar.
Sebanyak 504 penyintas bencana banjir bandang Gunung Marapi mendapatkan treatment trauma healing pada kegiatan ini.
"Dukungan psikososial bagi korban terdampak dan relawan kemanusiaan setempat sangat diperlukan untuk menurunkan tingkat stres menghadapi dampak dari bencana alam ini," katanya.