Rabu 22 May 2024 22:43 WIB

Kiat Aman Anak Konsumsi Gula Menurut Pakar Gizi

Orang tua disarankan sebisa mungkin tak menambahkan gula tambahan yang telah diolah.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Gula (ilustrasi).  Orang tua disarankan sebisa mungkin tidak menambahkan gula tambahan yang telah diolah atau gula rafinasi seperti gula pasir atau pemanis buatan.
Foto: www.freepik.com
Gula (ilustrasi). Orang tua disarankan sebisa mungkin tidak menambahkan gula tambahan yang telah diolah atau gula rafinasi seperti gula pasir atau pemanis buatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar gizi lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Dr dr Tan Shot Yen membagikan kiat yang bisa diterapkan orang tua agar anak tetap aman saat mengonsumsi gula. Menurutnya langkah pertama yang bisa dilakukan orang tua agar anak bisa mengenal cita rasa manis dari gula yang aman ialah dengan membiasakan konsumsi pangan dari sumbernya secara langsung.

"Tentu yang baik untuk mengonsumsi gula secara aman itu yang berasal langsung dari sumber aslinya, seperti beras, umbi-umbian, jagung, sagu, sayur-sayuran dan buah," katanya dalam diskusi yang diikuti secara daring, Rabu (22/5/2024).

Baca Juga

Orang tua disarankan sebisa mungkin tidak menambahkan gula tambahan yang telah diolah atau gula rafinasi seperti gula pasir atau pemanis buatan. Cara mengonsumsi gula secara aman bagi anak juga dapat dilakukan dengan cara orang tua memahami label pangan dalam pangan yang dikemas. Tentunya hindari pangan kemasan yang jelas-jelas tertulis mengandung gula tinggi.

Dokter Tan dalam paparannya juga mengingatkan dalam mengecek label pangan orang tua harus mengenal istilah dari gula-gula yang tersembunyi dalam komposisi yang ditulis. Ia mengatakan salah satu ciri dari kandungan gula tersembunyi itu biasanya berakhiran "-ol" seperti sorbitol, manitol, dan xylitol. Selain itu biasanya kandungan gula tambahan pada pangan kemasan juga muncul dengan embel-embel perisa atau sirup yang tentunya produk itu juga buatan pabrik contohnya seperti sirup jagung.