Kamis 23 May 2024 10:02 WIB

Pemimpin Global Bahas Pembiayaan Campuran untuk Ketahanan Air dan Iklim 

Roadmap Global Blended Finance Alliance (GBFA) sudah diluncurkan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Indira Rezkisari
Peserta berjalan menuju lokasi kegiatan World Water Forum 2024 di Nusa Dua, Bali, Indonesia.
Foto: AP Photo/Firdia Lisnawati
Peserta berjalan menuju lokasi kegiatan World Water Forum 2024 di Nusa Dua, Bali, Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, menekankan pentingnya kolaborasi global untuk mencapai ketahanan air dan iklim. Hal ini diungkap Luhut dalam sesi panel bertajuk "Blended Finance for Global Sustainable Water" di rangkaian World Water Forum ke-10 di Nusa Dua, Bali. 

"Roadmap Global Blended Finance Alliance (GBFA) yang baru diluncurkan mencakup strategi pengurangan risiko untuk memperkuat keberlanjutan air. Kita memerlukan pembiayaan inovatif dan kemitraan kolaboratif untuk menciptakan kepercayaan investor dan mengembangkan infrastruktur air yang tangguh," kata Luhut.

Baca Juga

Dalam sesi panel tersebut, Ahli dari Amsterdam University Prof Joyeeta Gupta menyampaikan bahwa peluncuran GBFA yang bertujuan untuk menjembatani kebutuhan pembangunan dan iklim menjadi sebuah kemajuan global dalam mencapai ketahanan air. "Ada harapan untuk perumusan pembiayaan yang lebih baik, mekanisme peningkatan kredit, peningkatan pendapatan, dan keterlibatan sektor swasta, menjadikan masalah kompleks di sektor ketahanan air lebih mudah untuk diselesaikan," kata Prof Gupta.

Panel kedua dalam sesi ini, memiliki fokus pada kemitraan inovatif dalam pembiayaan campuran yang telah berhasil dalam mengatasi tantangan pembiayaan program dan proyek di sektor berkelanjutan. Para pemimpin dari berbagai sektor berbagi pengalaman dan strategi mereka dalam membangun kemitraan yang menggabungkan sumber daya dari sektor publik, swasta dan filantropi.

CEO Acea, Fabrizio Palermo, menyampaikan bahwa pembiayaan campuran dapat menjembatani kesenjangan antara kebutuhan pembangunan dan kebutuhan iklim, namun keseimbangan adalah kunci keberhasilan pembiayaan campuran. Dengan diluncurkannya GBFA, dia berharap GBFA dapat menjadi organisasi kunci bagi segala hal terkait pengembangan pembiayaan campuran di dunia.

"Bahwa pembiayaan campuran diharapkan bisa menjembatani kesenjangan dalam program dan proyek di sektor berkelanjutan," kata dia.

Keberhasilan World Water Forum ke-10 ini menandai langkah penting dalam upaya global untuk mengatasi tantangan ketahanan air. Para pemimpin dan pakar yang hadir berkomitmen untuk terus bekerja sama melalui platform GBFA dan berbagai inisiatif lainnya, guna memastikan implementasi strategi pembiayaan campuran yang efektif. Dengan semangat kolaboratif dan inovatif yang telah ditunjukkan, diharapkan dunia dapat mencapai ketahanan air yang berkelanjutan dan inklusif, membawa manfaat bagi generasi sekarang dan masa depan.

Adapun sesi panel "Blended Finance for Global Sustainable Water" ini diadakan melalui kerjasama antara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (Kemenko Marves), Tri Hita Karana Forum, dan World Economic Forum.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement