Kamis 23 May 2024 11:14 WIB

Indonesia Serukan Kesetaraan Akses Air Bersih di Pulau-Pulau Kecil

Rata-rata negara kecil memiliki masalah yang sama terkait keterbatasan SDA.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Indira Rezkisari
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan) mengetuk palu tanda diakhirinya KTT World Water Forum ke-10 2024 di Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (20/5/2024). Forum yang bertema Air bagi Kemakmuran Bersama tersebut diharapkan menjadi platform penting untuk dialog dan kerja sama internasional, dengan fokus pada penghindaran persaingan, pemerataan, kerja sama inklusif, dan mendukung perdamaian serta kemakmuran bersama melalui air.
Foto: ANTARA FOTO/Media Center World Water Forum 20
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan) mengetuk palu tanda diakhirinya KTT World Water Forum ke-10 2024 di Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (20/5/2024). Forum yang bertema Air bagi Kemakmuran Bersama tersebut diharapkan menjadi platform penting untuk dialog dan kerja sama internasional, dengan fokus pada penghindaran persaingan, pemerataan, kerja sama inklusif, dan mendukung perdamaian serta kemakmuran bersama melalui air.

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Pulau-pulau kecil (small islands) yang tersebar di seluruh dunia berhak mendapatkan akses atau fasilitas air bersih. Komitmen bersama ini dibahas dalam diskusi High Level Panel 12 World Water Forum ke-10 di Bali International Convention Center, Nusa Dua.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dalam sambutannya mengatakan sebagian besar negara kepulauan kecil memiliki permasalahan yang sama seperti keterbatasan sumber daya, urbanisasi, pertanian, keterpencilan, kerentanan terhadap bencana alam karena pusat ekonomi dekat garis pantai, dan lingkungan alam yang rentan. 

Baca Juga

“Di negara-negara kepulauan kecil yang sedang berkembang, tantangan-tantangan ini semakin diperburuk oleh kurangnya sumber daya keuangan dan kapasitas teknis, sehingga mengganggu implementasi rencana ketahanan iklim,” kata Basuki.

Basuki mengatakan untuk mengatasi berbagai permasalahan terkait air, maka sangat penting untuk membangun dan memfasilitasi pemahaman berbasis pengetahuan mengenai dampak perubahan iklim terhadap negara-negara kepulauan kecil, pulau-pulau kecil, dan negara bagian.

“Pertemuan High Level Panel ini diharapkan dapat memberikan kerangka kerja sama dalam mendorong dan menerapkan pengelolaan sumber daya air terintegrasi di pulau-pulau kecil,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury mengatakan bahwa Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan akses air bersih merata di seluruh pulau, termasuk di pulau-pulau kecil. Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci tercapainya tujuan aksesibilitas air bersih di pulau-pulau kecil.  

“Melalui World Water Forum ke-10 ini, Pemerintah Indonesia dan perwakilan delegasi dari negara yang hadir mempunyai komitmen dalam mendorong pemerataan akses air bersih untuk pulau kecil,” ujar Pahala.

Chief Financial Officer of the Water and Energy Company the Island of Bonaire, Joanne Balentien mengatakan bahwa Bonaire merupakan negara kepulauan yang sangat peduli terhadap akses air bersih. Kehadiran World Water Forum ke-10 diharapkan memberikan langkah nyata pada keberlangsungan sumber daya air di pulau kecil. 

“World Water Forum ke-10 ini menjadi sarana bersinergi di mana kita bisa saling bertukar pengalaman dan wawasan terkait air. Pemerintah Bonaire sendiri memastikan pemasangan pipa merata agar penduduk yang tinggal merasa aman dan bebas memakai dan mengonsumsi air bersih,” katanya.

World Water Forum ke-10 dilaksanakan di Nusa Dua, Bali pada 18-25 Mei 2024 dengan tema besar Air untuk Kesejahteraan Bersama atau "Water for Shared Prosperity". Terdapat enam subtema bahasan, yakni  Ketahanan dan Kesejahteraan Air; Air untuk Manusia dan Alam;  Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana; Tata Kelola Air, Kerja Sama dan Diplomasi Air; Pembiayaan Air Berkelanjutan; serta Pengetahuan dan Inovasi terkait dengan Air.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement