Kamis 23 May 2024 13:06 WIB

Krisis Pengangguran Gen Z: Ancaman Serius Bagi Bonus Demografi Indonesia 2045

Angka 10 juta pengangguran Gen Z sudah jadi tanda bonus demografi tidak terkelola

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pencari kerja beristirahat saat Jakarta Job Fair 2024 di Jakarta, Selasa (14/5/2024). Angka 10 juta pengangguran Gen Z sudah jadi tanda-tanda jika bonus demografis kita tidak terkelola dengan baik
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pencari kerja beristirahat saat Jakarta Job Fair 2024 di Jakarta, Selasa (14/5/2024). Angka 10 juta pengangguran Gen Z sudah jadi tanda-tanda jika bonus demografis kita tidak terkelola dengan baik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati melihat fenomena maraknya pengangguran di kalangan Gen Z menjadi ancaman serius bonus demografi menuju Indonesia Emas 2045. Dia menyebutkan, bonus demografi jika tidak diiringi dengan hadirnya kesempatan kerja yang besar bagi generasi muda, maka akan menciptakan bom waktu. 

"Angka 10 juta pengangguran Gen Z sudah jadi tanda-tanda jika bonus demografis kita tidak terkelola dengan baik. Kita sudah menyadari hadirnya bonus demografi, maka di hulu pentingnya pendidikan skill dan di hilir pentingnya terbukanya luas kesempatan kerja," kata Kurniasih dalam keterangannya, Kamis (23/5/2024).

Anggota Fraksi PKS DPR RI tersebut mengungkapkan, Gen Z semakin terhimpit karena dari sisi pendidikan tinggi kini semakin mahal dengan adanya kenaikan UKT. Sementara dari kesempatan kerja mensyaratkan sudah berpengalaman dan adanya batas usia.

"Generasi muda hari ini tidak bisa disamakan dengan generasi sebelumnya. Ada treatment khusus, terutama dari sisi pendidikan maupun dunia kerja. Harus dipermudah hadirnya lembaga pendidikan dengan skill yang saat ini sedang dibutuhkan, plus berikanlah kesempatan seluas-luasnya dari pemberi kerja," kata dia.